Windy Idol Menangis Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus TPPU Hasbi Hasan
Caption: Windy Idol [Foto: Instagram/windyghemary]TODAYNEWS.ID — Penyanyi Windy Yunita Bastari Usman atau Windy Idol kembali menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemeriksaan itu dilakukan pada Kamis (24/4/2025), terkait kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Hasbi Hasan.
Keluar dari gedung KPK, Windy tampak menangis dan menyatakan dirinya belum dalam kondisi baik. Ia diperiksa sebagai saksi namun juga berstatus tersangka dalam pengembangan kasus tersebut.
“Aku minta maaf ya kalau tidak banyak kasih jawaban. Mohon doanya saja, semoga orang-orang bisa dilembutkan hatinya. Aku di sini mudah-mudahan cuma korban,” kata Windy dengan suara bergetar.
Saat disinggung soal jumlah uang yang diterima dalam kasus itu, Windy memilih menghindar. “Tanya penyidik saja,” jawabnya sambil mempercepat langkah.
Windy mengaku persoalan hukum ini sangat berdampak pada kehidupannya, terutama secara mental dan sosial. Ia menyebut sudah terlalu lelah menghadapi proses panjang ini.
“Sudah cukup menguras tenaga. Saya juga punya keluarga, kerjaan rusak semua. Saya punya masa depan, saya ingin punya masa depan,” katanya.
Windy juga berharap agar proses hukum segera tuntas. “Semoga saja nanti kasusnya bisa cepat-cepat beres, sudah capek banget,” ujarnya.
Selain Windy, KPK turut memanggil sang kakak, Rinaldo Septariando B, sebagai saksi dalam perkara yang sama. Keduanya kini juga ditetapkan sebagai tersangka TPPU.
Kasus ini bermula dari penyidikan terhadap Hasbi Hasan dalam perkara suap pengurusan kasasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana di MA. Hasbi diduga menerima jatah Rp3 miliar.
Dana itu diberikan oleh debitur KSP Intidana, Heryanto Tanaka, melalui perantara mantan Komisaris Independen, Dadan Tri Yudianto. Total uang yang diterima Dadan mencapai Rp11,2 miliar dalam tujuh kali transfer.
Nama Windy Idol pertama kali dikenal publik lewat ajang Indonesian Idol musim 2014. Ia lahir di Bangka Belitung pada 2 Juni 1993.
73 Total Count
Pos terkait
Berita Favorit
