TODAYNEWS.ID — Timnas Indonesia U-17 harus mengakhiri perjalanan di Piala Asia U-17 2025 setelah tumbang di perempat final. Skuad Garuda Muda kalah telak 0-6 dari Korea Utara pada laga di King Abdullah Sports City Hall, Jeddah.
Meski gagal menembus semifinal seperti pada edisi 1990, Ketua Umum PSSI Erick Thohir tetap memberikan apresiasi. Ia memuji perjuangan tim asuhan Nova Arianto yang tampil solid di babak penyisihan.
Indonesia lolos ke babak delapan besar sebagai juara Grup C. Tiga kemenangan beruntun menjadi bukti perkembangan pesat tim muda Merah Putih.
“Harus diakui babak delapan besar memang berat,” kata Erick di Jakarta. Ia menyoroti ketatnya persaingan dan kemunculan kekuatan baru seperti Uzbekistan.
Menurut Erick, pembinaan jangka panjang adalah kunci agar Indonesia bisa bersaing dengan Jepang, Korea Selatan, dan Uzbekistan. Ia ingin sistem yang berkelanjutan diterapkan sejak usia dini.
Meski kalah telak, Erick meminta publik tidak menghukum pemain muda. Ia mengajak masyarakat menghargai kerja keras Putu Panji dan kawan-kawan.
“Jangan hukum mereka karena kalah. Mereka anak-anak muda dan jalan mereka masih panjang,” tegasnya.
Ia juga menyoroti latar belakang para pemain yang sebagian berasal dari keluarga sederhana. Erick menyebut perjuangan mereka luar biasa dan layak diapresiasi.
PSSI akan memberi perhatian khusus untuk persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Erick berjanji Timnas akan dipersiapkan lebih matang secara teknis dan mental.
“Pencapaian mereka menandakan program yang kita jalankan, hasilnya nyata,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya kontinuitas pembinaan Garuda Muda.
Dengan perubahan kalender FIFA yang menjadikan Piala Dunia U-17 digelar setiap tahun, PSSI tak boleh lengah. Erick menegaskan pembinaan harus lebih dini, terstruktur, dan konsisten.