TODAYNEWS.ID — Seorang penumpang selamat dari tragedi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad, India. Pria bernama Vishwash Kumar Ramesh (40) itu menceritakan pengalaman hidup dan mati yang ia alami.
Vishwash mengungkapkan insiden terjadi hanya tiga puluh detik setelah pesawat lepas landas. “Tiga puluh detik setelah lepas landas terdengar suara keras dan kemudian pesawat jatuh. Semuanya terjadi begitu cepat,” katanya dikutip Al Jazeera, Kamis (12/6/2025).
Ia adalah warga negara Inggris yang datang ke India untuk mengunjungi keluarga. Saat kejadian, Vishwash duduk di kursi 11A, terpisah dari saudaranya.
“Dia bepergian dengan saya dan saya tidak dapat menemukannya lagi. Tolong bantu saya menemukannya,” ujar Vishwash penuh harap.
Ia mengaku kehilangan kesadaran sesaat saat pesawat jatuh. Ketika bangun, suasana di sekelilingnya sangat mengerikan.
“Ketika saya bangun, ada mayat di sekeliling saya. Saya takut. Saya berdiri dan berlari,” lanjutnya mengenang saat kritis itu.
Puing-puing pesawat terlihat berserakan di mana-mana, membuatnya kebingungan. “Ada serpihan pesawat di sekeliling saya. Seseorang memegang saya dan memasukkan saya ke dalam ambulans dan membawa saya ke rumah sakit,” ucapnya.
Pesawat Air India yang jatuh itu mengangkut 242 penumpang dan awak. Hingga kini, petugas telah menemukan 204 jenazah korban.
Menteri federal India, C.R. Patil, memastikan mantan Kepala Menteri Negara Bagian Gujarat, Vijay Rupani, termasuk korban tewas. Gujarat merupakan kampung halaman Perdana Menteri Narendra Modi.
Manajemen Air India menyebut pesawat membawa 217 orang dewasa, 11 anak-anak, dan 2 bayi. Di antara mereka, 169 adalah warga India, sementara sisanya berasal dari Inggris, Portugal, dan Kanada.
Kondisi pesawat hancur berkeping-keping, menyisakan reruntuhan di permukiman padat. Ekor pesawat bahkan ditemukan tersangkut di atap rumah penduduk.
Pesawat jatuh menimpa ruang makan asrama mahasiswa kedokteran B.J. Medical College. Seorang mahasiswa selamat dengan luka setelah melompat dari lantai dua gedung.
“Anak saya sedang makan siang di asrama saat pesawat jatuh. Dia selamat dan sempat menelepon saya. Dia melompat dari lantai dua dan mengalami beberapa luka,” ujar seorang ibu bernama Ramila