TODAYNEWS.ID — Turnamen pramusim Piala Presiden kembali digelar pada 2025 dengan nuansa lebih istimewa. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut ajang ini akan diikuti oleh dua klub luar negeri, yaitu Port FC dari Thailand dan Oxford United dari Inggris.
“Alhamdulillah Piala Presiden kembali bergulir. Ini sangat spesial tahun ini, Bapak Presiden juga senang karena kecintaan beliau pada sepak bola,” ujar Erick dalam jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Menurut Erick, partisipasi klub asing menjadi bentuk apresiasi terhadap kontribusi mereka dalam pengembangan sepak bola Indonesia. “Kami mengundang dua klub internasional karena mereka juga berinvestasi untuk pemain Indonesia. Ini yang kita jaga,” ujarnya.
Selain dua klub luar, ada empat tim lokal yang dipastikan tampil dalam turnamen ini. Mereka adalah Arema FC, Persib Bandung, Dewa United, dan tim Indonesia All Star.
“Pemilihan klub dilakukan secara profesional. Indonesia All Star dibentuk agar lebih banyak pemain bintang bisa tampil,” ungkap Erick.
Piala Presiden 2025 dijadwalkan dibuka di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 6 Juli mendatang. Turnamen ini menjadi ajang pemanasan jelang dimulainya kompetisi resmi Liga Indonesia.
Erick menambahkan, turnamen ini turut memperkuat sinergi antara pemerintah, PSSI, dan FIFA. “Pemerintah mendukung penuh Timnas. Presiden juga menjadi dewan kehormatan PSSI,” katanya.
Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, menegaskan bahwa ajang ini tetap berjalan tanpa menggunakan dana negara. Ia menyebut tidak ada alokasi dari APBN maupun BUMN.
“Selama Piala Presiden kami tidak pernah menggunakan uang negara. Tradisi itu kita pertahankan,” ujar Maruarar.
Ia menyebut telah ada lima sponsor yang menyatakan komitmen dukungan terhadap ajang ini. Total dana yang terkumpul dari sponsor telah mencapai Rp50 miliar.
Untuk hadiah, panitia menyediakan total Rp11,5 miliar bagi empat tim terbaik. Juara pertama akan mendapatkan Rp5,5 miliar, disusul Rp3 miliar, Rp2 miliar, dan Rp1 miliar untuk posisi kedua hingga keempat.
Selain itu, panitia juga akan memberikan penghargaan individu seperti pemain terbaik dan suporter terbaik. “Kita ingin olahraga tumbuh dengan semangat profesionalisme,” tegas Maruarar.
Piala Presiden tahun ini diharapkan jadi simbol kebangkitan sepak bola nasional dan contoh pembinaan tanpa ketergantungan pada dana publik.