TODAYNEWS.ID — Penggunaan VAR untuk pertama kalinya secara penuh di Liga 1 musim 2024/2025 membawa angin segar. PT Liga Indonesia Baru (LIB) mencatat transformasi signifikan dalam kualitas kepemimpinan wasit.
Kontroversi yang kerap terjadi pada musim-musim sebelumnya kini berkurang drastis. VAR menjadi alat bantu penting dalam menganalisis insiden-insiden krusial di pertandingan.
Dengan teknologi ini, keputusan wasit menjadi lebih tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemain dan pelatih juga lebih menerima hasil laga, walau tidak selalu menguntungkan.
PT LIB mencatat sebanyak 1.279 kali VAR melakukan pemeriksaan sepanjang musim. Penggunaan VAR mencakup situasi offside, pelanggaran sebelum gol, hingga keputusan kartu merah.
Selama paruh musim pertama, VAR mencatat 647 insiden dengan rata-rata 4,2 pengecekan per pertandingan. Dari jumlah itu, 77 keputusan wasit diubah dan 66 melalui proses On Field Review (OFR).
Sebanyak 25 gol dianulir oleh VAR di paruh pertama. Selain itu, 20 kartu merah dikeluarkan dan 22 penalti diberikan melalui bantuan teknologi ini.
Di paruh musim kedua, 632 insiden kembali dipantau oleh VAR. Rata-rata pengecekan tetap konsisten di angka 4,2 per pertandingan.
Tercatat 87 keputusan wasit diubah dengan bantuan VAR pada paruh kedua musim. Sebanyak 78 keputusan ditentukan melalui tayangan ulang di pinggir lapangan.
VAR membatalkan 29 gol dan mengeluarkan 15 kartu merah selama paruh musim kedua. Tambahan 21 penalti juga diberikan dengan teknologi ini.
Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa, menyambut baik kehadiran VAR di Liga 1. “Saya menilai di musim pertama VAR memberikan dampak positif bagi seluruh kompetisi,” ujarnya, Senin (26/5/2025).
Meski ada beberapa catatan, Sadikin optimis teknologi ini menuju arah yang lebih baik. Ia berharap kualitas wasit lokal terus meningkat seiring pemanfaatan teknologi.
CEO Persita Tangerang, Ahmed Rully Zulfikar, juga memberikan penilaian positif. “VAR yang hadir dengan investasi besar sangat membantu kompetisi musim ini dilaksanakan dengan baik,” tegasnya.
Ahmed Rully menyebut musim ini sebagai yang terbaik sejak LIB menjadi operator liga. Ia menilai teknologi seperti VAR sangat penting bagi kemajuan sepak bola nasional.