x

Kongres Biasa PSSI Hasikan Tiga Keputusan Strategis untuk Masa Depan Sepak Bola Nasional

waktu baca 2 menit
Kamis, 5 Jun 2025 07:38 39 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan tiga keputusan penting usai Kongres Biasa PSSI, Rabu (3/6/2025). Salah satu keputusan utama adalah perubahan statuta dari versi 2019 menjadi 2025.

“Yang terpenting dalam perubahan statuta itu bahwa peran sepak bola nasional sekarang tidak hanya bergantung pada pusat, tapi justru ujung tombaknya ke daerah-daerah,” kata Erick, Rabu (4/6/2025).

Ia menyebut peran Asprov kini diperkuat dalam sistem baru tersebut. Ketua Asprov tetap dipilih secara terbuka sesuai aturan yang berlaku. Namun, pembangunan infrastruktur daerah akan melibatkan Asprov dalam menunjuk Ketua Askot/Askab.

Selama ini, pembangunan sepak bola daerah terganjal koordinasi antara Asprov dan kota/kabupaten. “Dengan sekarang bersinergi seperti ini, ketika bicara nantinya Liga 4, itu akan di kota-kota selama 4 bulan,” ujarnya.

Juara Liga 4 akan naik ke Liga 3 tingkat provinsi. Ini membentuk jalur kompetisi berkesinambungan dari bawah ke atas.

Ia mencontohkan kondisi di Bali, yang memiliki 9 kabupaten/kota dengan sekitar 50 klub. Namun hanya dua kota yang memiliki cukup klub untuk menjalankan kompetisi.

“Kalau sekarang Asprov dan Askot bisa kerja sama, akan ada terobosan keputusan, Liga 4 tetap jalan,” ucap Erick. Ia menyebut fleksibilitas ini selama ini sulit dicapai.

Misalnya, jika ada 22 klub dari tujuh kota, mereka bisa disatukan di bawah satu wilayah. Lalu dialokasikan kuota masing-masing untuk ke Liga 3 provinsi.

Erick menyoroti tantangan geografis Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau. “Kalau kita stigmanya by zona kaku dan sulit diatur, akhirnya jadi korban kita semua,” tegasnya.

Ia menyebut fleksibilitas dan kerja sama Asprov-Askab membuka peluang pemanfaatan APBD daerah. “Akhirnya ada Bupati Cup, Gubernur Cup, jadi APBD bisa jalan,” ujarnya.

Erick juga menyadari keterbatasan anggaran PSSI untuk membangun dari pusat. “Dana PSSI saat ini mungkin terbesar sepanjang sejarah, tapi tetap tidak cukup,” katanya.

Keputusan kedua adalah diterimanya Presiden RI sebagai Dewan Kehormatan PSSI. Erick menyebut ini akan memperkuat sinergi PSSI dan pemerintah.

“Kalau pemerintah dan PSSI jalan seiring, insyaallah isu-isu intervensi, berpisah, ini bisa kita minimalisasi,” tegas Erick. Ia menegaskan membangun sepak bola tidak bisa dilakukan PSSI sendiri.

Keputusan ketiga adalah rencana revisi lanjutan berdasarkan masukan Asprov dan klub. “Makanya setelah Juni ini kita adakan roadshow untuk konsolidasi sepak bola nasional,” tuturnya.

Ia mengingatkan agar tidak cepat puas dengan prestasi Timnas tahun 2024 dan 2025. “Kalau kita berpuas diri, kalah-kalahan lagi, main salah-salahan lagi,” ujar Erick.

Post Views40 Total Count
LAINNYA
x