TODAYNEWS.ID — Kejaksaan Agung (Kejagung) menegaskan tidak akan berhenti menangani kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina.
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memastikan penyidik di Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) segera menuntaskan perkara ini.
Burhanuddin menyatakan pihaknya akan mengusut kasus ini secara tuntas, termasuk memperjelas angka kerugian negara.
Sejauh ini, estimasi awal menunjukkan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun, namun angka tersebut kemungkinan masih bertambah.
Ia meminta JAM Pidsus segera menyelesaikan penyidikan agar masyarakat bisa lebih tenang.
“Saya minta pada JAM Pidsus untuk perkara ini segera selesai. Sehingga masyarakat lebih tenang lagi, apalagi menghadapi hari-hari raya begitu,” ujarnya, Kamis (6/3).
Kejagung juga akan menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memastikan perhitungan kerugian negara lebih akurat.
Burhanuddin menegaskan, pihaknya akan bergerak cepat dalam menangani kasus yang telah menyeret sembilan tersangka ini.
Burhanuddin menampik adanya intervensi dalam penanganan perkara ini. Ia menegaskan Kejagung hanya menjalankan tugas sesuai aturan hukum yang berlaku dan tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu.
Ia juga menyebut bahwa langkah hukum ini sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam membersihkan BUMN dari praktik korupsi. Oleh karena itu, Kejagung berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini tanpa pandang bulu.
Salah satu fokus utama penyidik adalah menghitung kerugian negara secara lebih rinci dari tahun 2018 hingga 2023. Kejagung juga bekerja sama dengan ahli keuangan guna memastikan perhitungan yang akurat.
Kasus ini menjerat beberapa nama penting, termasuk Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. Ia diduga terlibat dalam praktik korupsi yang menyebabkan kerugian negara dalam jumlah fantastis.
Burhanuddin meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu yang belum terverifikasi. Ia mengingatkan agar publik hanya mempercayai informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.
Selain itu, ia meminta masyarakat terus mendukung Pertamina dalam menjalankan tugasnya. Apalagi saat ini perusahaan BUMN itu sedang bersiap menghadapi lonjakan kebutuhan BBM selama musim mudik Lebaran.
Burhanuddin juga meyakinkan masyarakat bahwa kualitas BBM Pertamina tetap terjaga.
“Saya mohon pada teman-teman untuk sampaikan ke masyarakat, untuk jangan ragu yang menggunakan bahan bakar yang dibuat oleh Pertamina. Itu pasti jaminan mutu,” katanya.
Menurutnya, ini bukan sekadar promosi, melainkan upaya menjaga kepercayaan publik terhadap Pertamina. Ia pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama memastikan perusahaan energi nasional tetap berjalan dengan baik.
Kejagung berjanji akan menindak tegas siapa pun yang terbukti bersalah dalam kasus ini. Penyidikan akan terus berlanjut hingga seluruh fakta terungkap dan keadilan benar-benar ditegakkan.