TODAYNEWS.ID – Mantan Kepala Badan Inteljen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang memutuskan Indonesia bergabung anggota organisasi negara- negara berkembang atau BRICS.
Hendropriyono menilai langkah strategis itu akan menguntungkan Indonesia untuk memperkuat hubungan diplomatik serta juga mendorong kerja sama politik dan ekonomi dengan negara-negara anggota BRICS lainnya.
Meski Indonesia menganut politik bebas aktif, kata dia, seiring perkembangan zaman, Indonesia harus bersikap realistis dan terbuka kepada seluruh pihak terutama dalam membangun pertumbuhan ekonomi.
“Ini adalah satu langkah strategis, walau kita secara kebijakan bebas dan aktif tapi strategi kita harus elastis,” kata Hendropriyono dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (30/5/2025).
“Mana tempat atau posisi, kita harus berdiri bisa menyelamatkan seluruh rakyat dan negara RI,” sambungnya.
Hendropriyono menekankan perihal keberadaan negara-negara super power atau asing yang mengincar atau menginginkan aset-aset kekayaan alam Indonesia.
Ia menegaskan, kondisi itu sangat berbeda dengan zaman sebelumya, di mana saat ini setiap aspek yang memiliki nilai-nilai ekonomi mudah diakses melalui dunia digital.
Hendropriyono meminta seluruh generasi muda agar tetap memiliki semangat belajar yang tinggi dan memiliki kepekaan terhadap kedaulatan bangsa dan negara.
Ia menambahkan bahwa persatuan seluruh elemen rakyat baik sipil dan militer terutama dari generasi muda sangat penting untuk menjaga kedaulatan negara.
“Bedanya makin lama makin jauh. Era ini adalah era teknologi dan era informasi jadi segala sesuatu bisa digunakan semaunya yang punya tujuan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Indonesia saat ini menjadi satu-satunya anggota penuh dari negara di Asia tengara yang telah resmi bergabung dalam forum BRICS.
Adapun Brics adalah himpunan negara-negara berkembang yang merupakan akronim Brasil, Russia, India dan China yang berekspansi sejak 2023 lalu. Kemudian Indonesia resmi bergabung pada tanggal 6 Januari lalu.
BRICS didirikan pada tahun 2009 oleh empat negara di antaranya; Brasil, Rusia, India dan China. Tak lama kemudian, Afrika Selatan resmi masuk menjadi anggota dan disusul Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab dan Indonesia.
Tidak ada komentar