TODAYNEWS.ID — Indra Sjafri resmi kembali ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2025. Ia menegaskan keputusan itu merupakan bentuk pengabdian kepada negara.
Indra menyebut, dirinya tak pernah ragu menerima tawaran PSSI. “Kenapa mau lagi? Kan saya memang pekerjaan saya pelatih. Iya kan? Jawabannya, ini tugas negara,” ujarnya saat konferensi pers di kantor I.League, Senin (29/9/2025).
Bagi pelatih asal Sumatera Barat itu, melatih Timnas Indonesia bukan sekadar pekerjaan. Ia memandangnya sebagai amanah besar yang harus dijalankan dengan sepenuh hati.
Pengalaman Indra di SEA Games terbilang panjang. Ia pertama kali memimpin Garuda Muda pada edisi 2019 di Manila, Filipina, dan sukses mempersembahkan medali perak.
Empat tahun kemudian, Indra kembali dipercaya di SEA Games 2023 Kamboja. Kali ini ia mengantar Timnas Indonesia meraih emas setelah 32 tahun puasa gelar.
Prestasi emas itu membuat namanya dielu-elukan publik. Namun, Indra menolak berpuas diri dan tetap siap menerima tantangan berikutnya.
“Kalau saya mau nyaman, saya udah hero 32 tahun medali emas. Sebenarnya bisa setop di situ. Tapi karena ini ditugasi oleh negara, lewat PSSI, ya saya jalankan,” katanya.
Indra menegaskan, apa pun konsekuensinya ia siap hadapi. “Apapun akibatnya setelah ini, saya siap, untuk memperjuangkan tugas negara ini,” ucapnya.
Ia menambahkan, kerja tim akan menjadi kunci keberhasilan. Arahan Ketua Umum PSSI juga menjadi pegangan penting dalam persiapan tim.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, mengungkap alasan pemilihan Indra. Menurutnya, rekam jejak Indra sudah teruji membawa prestasi nyata.
“SEA Games ini sangat berbeda. Publik sangat berharap tentang kembalinya medali emas lagi. Itulah salah satu pertimbangan dari PSSI,” kata Amali.
Ia menilai, hanya Indra yang paling tepat memimpin skuad saat ini. “Ya sudah kita kembali lagi, ke si penghasil emas, panggil ke Indra Sjafri. Kasarnya begitu,” imbuhnya.
Amali juga menekankan, Indra tak mencari kenyamanan pribadi. Keputusan kembali melatih Timnas U-23 disebutnya sebagai bentuk totalitas pengabdian.
Tidak ada komentar