Langkah Sabar/Reza Terhenti di Perempatfinal Hong Kong Open 2025
Perjuangan pasangan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi pada ajang Kapal Api Indonesia Open 2025 berakhir di posisi runnner up. (Dok. PBSI)TODAYNEWS.ID — Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani gagal melaju ke semifinal Hong Kong Open 2025. Pasangan Indonesia itu harus mengakui keunggulan ganda Taiwan, Lee Fang-chih/Lee Fang-jen.
Duel perempatfinal BWF Super 500 berlangsung di court 1 Hong Kong Coliseum, Jumat (12/9/2025) siang WIB. Pertarungan sengit tersaji sejak awal laga.
Pada gim pertama, Sabar/Reza tertinggal 5-11 di interval. Beberapa poin hilang akibat bola keluar lapangan.
Selepas interval, performa mereka membaik. Reza sukses mencetak poin dari bola-bola jauh hingga menyamakan kedudukan 14-14.
Pertandingan semakin ketat saat skor kembali imbang 17-17. Sabar/Reza bahkan berbalik unggul 20-18 dan meraih game point.
Namun, Lee bersaudara mampu memaksa deuce setelah merebut dua poin beruntun. Mereka akhirnya menutup gim pertama dengan skor 23-21.
Gim kedua berlangsung lebih ketat sejak awal. Kedudukan sempat sama kuat 7-7 sebelum Lee/Lee unggul 11-9 di interval.
Setelah jeda, Lee bersaudara menjauh 14-10. Sabar/Reza bangkit dan menyamakan kedudukan 16-16.
Sayangnya, momentum tidak bertahan lama. Lee/Lee kembali unggul hingga meraih match point 20-17.
Poin terakhir ditentukan lewat pengembalian bola lambung Lee yang masuk ke bidang belakang Sabar/Reza. Skor akhir 21-17 memastikan kemenangan pasangan Taiwan.
Sabar mengakui hasil ini tidak sesuai harapan meski sudah berjuang maksimal. “Alhamdulillah bisa menyelesaikan dengan baik walaupun mungkin hasilnya tidak sesuai ekspektasi, cuman kita sudah mencoba yang terbaik,” ujarnya.
Ia menekankan perlunya perbaikan fokus di poin-poin krusial. “Kita harus jauh lebih sabar, dikurangin mati-mati sendiri, dan ketika sudah leading harus lebih fokus lagi,” tambahnya.
Reza menyoroti tempo cepat lawan yang membuat mereka tertekan. “Tadi mereka temponya lebih nyepetin dibanding kita dan kita banyak melakukan kesalahan sendiri,” jelasnya.
Menurutnya, tekanan itu membuat permainan mereka tidak stabil. “Akhirnya kita jadi panik dan mati sendiri,” ungkap Reza.
3 Total CountPos terkait
Berita Favorit
Tidak ada komentar