TODAYNEWS.ID — PSSI menggagas konsep baru kompetisi sepak bola nasional berbasis pembinaan berjenjang. Program ini melibatkan Liga 4 di tingkat Kabupaten/Kota dan Liga 3 di tingkat Provinsi.
Rencana tersebut dibahas dalam pertemuan strategis bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen. Jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut hadir mendukung program tersebut.
Liga 4 akan memperebutkan Piala Bupati atau Wali Kota. Ajang ini menjadi panggung awal bagi talenta muda di tingkat daerah.
Liga 3 akan berlangsung di tingkat Provinsi. Pemenangnya akan meraih Piala Gubernur dan tiket menuju pentas nasional.
Puncak kompetisi akan mempertemukan juara-juara provinsi di level nasional. Piala Presiden akan menjadi simbol supremasi sepak bola Indonesia.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan kompetisi ini bukan sekadar turnamen. Ia menyebutnya gerakan pembinaan sepak bola yang berkelanjutan.
“Dengan Liga 4 dan Liga 3, kita menanam benih di desa dan kota, lalu memeliharanya hingga tumbuh menjadi bintang nasional,” ujar Erick. “Terima kasih kepada Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur Jawa Tengah yang telah memberikan dukungan penuh.”
Menurut Erick, Jawa Tengah akan menjadi salah satu pionir pembinaan sepak bola berjenjang. Ia optimistis model ini akan menginspirasi provinsi lain.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menilai langkah ini dapat menggerakkan ekonomi lokal. Selain itu, program ini memperkuat partisipasi generasi muda dan identitas daerah.
Dengan dukungan Asprov, Askot/Askab, dan pemerintah daerah, kompetisi di Jawa Tengah diharapkan kembali menghadirkan atmosfer perserikatan. Sepak bola menjadi sarana hiburan, kebanggaan, dan pemersatu masyarakat.
“Kini saatnya sepak bola kembali ke akar rumput, ke lapangan-lapangan sederhana yang menjadi saksi lahirnya para legenda,” ucap Erick. Ia mengajak semua pihak menjaga api perserikatan tetap menyala.
“Dari desa hingga ibu kota, dari suporter setia hingga pemain muda penuh mimpi—semua punya peran,” kata Erick. “Di setiap gol yang tercipta, kita sedang menulis babak baru sejarah kejayaan sepak bola Indonesia.”
Tidak ada komentar