x

Pertamina Akan Evaluasi Harga BBM Nonsubsidi Imbas Konflik Iran-Israel

waktu baca 2 menit
Rabu, 18 Jun 2025 09:21 65 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — PT Pertamina (Persero) berencana mengevaluasi harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada akhir Juni 2025. Evaluasi ini mempertimbangkan lonjakan harga minyak dunia akibat memanasnya konflik di Timur Tengah.

Kenaikan harga dipicu ketegangan antara Iran dan Israel yang semakin memburuk. Serangan rudal dari kedua belah pihak menambah kekhawatiran pasar energi global.

Jenis BBM nonsubsidi yang akan dievaluasi meliputi Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green, Dexlite, dan Pertamina Dex. Semua produk ini mengikuti mekanisme penyesuaian harga secara berkala.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan evaluasi harga dilakukan rutin tiap bulan. Salah satu faktornya adalah pergerakan harga minyak dunia yang fluktuatif.

“Nanti tentu akan kita evaluasi, melihat pergerakan di akhir bulan ini, nanti per tanggal 1 seperti biasa akan ada penyesuaian untuk yang non-subsidi,” kata Fadjar, Selasa (17/6/2025). Pernyataan itu disampaikan usai peluncuran Anugerah Jurnalistik Pertamina 2025 di Jakarta.

Lonjakan harga minyak terjadi usai Israel menggempur Iran pada Jumat (13/6/2025). Serangan itu menyebabkan harga minyak mentah Brent naik 13 persen menjadi 78,50 dolar AS per barel.

Kenaikan itu menjadi yang tertinggi sejak awal tahun 2025. Harga tersebut mencerminkan ketidakpastian pasokan energi global akibat konflik geopolitik.

Meski mulai turun, harga Brent pada Selasa (17/6/2025) tetap tinggi di angka 76,45 dolar AS per barel. Fluktuasi ini menjadi perhatian utama dalam evaluasi harga BBM.

Fadjar menjelaskan, penyesuaian harga tidak hanya mengacu pada harga minyak mentah. Kurs rupiah terhadap dolar AS serta besaran pajak juga ikut diperhitungkan.

“Nanti kami melalui Pertamina Patra Niaga setiap akhir bulan akan mengevaluasi untuk menetapkan harga di tanggal 1 setiap bulannya,” jelasnya. Ia memastikan evaluasi dilakukan secara transparan dan berkala.

Ketegangan memuncak ketika Israel meluncurkan rudal ke fasilitas militer dan nuklir Iran. Serangan itu menewaskan beberapa pejabat tinggi Iran.

Iran membalas dengan meluncurkan puluhan rudal ke wilayah Israel. Garda Revolusi Iran menyebut aksi ini sebagai “deklarasi perang”.

 

Post Views66 Total Count
Iklan

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

59 minutes ago
5 hours ago
6 hours ago
6 hours ago

LAINNYA
x