x

PSSI dan Djarum Foundation Gelar HYDROPLUS Piala Pertiwi U-14 dan U-16

waktu baca 3 menit
Selasa, 29 Apr 2025 13:49 68 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — PSSI terus menunjukkan keseriusannya dalam membangun fondasi sepak bola putri Indonesia.

Melalui kerja sama dengan Djarum Foundation, PSSI akan menggelar turnamen HYDROPLUS Piala Pertiwi U-14 dan U-16 selama tiga tahun ke depan, mulai 2025 hingga 2027.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan apresiasinya terhadap keterlibatan aktif Djarum Foundation melalui brand HYDROPLUS.

Ia menilai langkah ini sebagai bukti konkret dari komitmen membangun sepak bola putri dari level akar rumput.

“Komitmen jangka panjang ini bukan hanya soal turnamen, tapi menjadi pondasi penting bagi masa depan sepak bola putri Indonesia,” ujar Erick di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Menurutnya, kerja sama ini telah melalui proses penjajakan sejak awal kepengurusan PSSI dan menjadi tonggak bersejarah bagi pengembangan sepak bola putri.

PSSI tidak membedakan antara pembinaan sepak bola putra dan putri, karena keduanya membutuhkan dukungan dan perhatian yang sama.

Erick menyebut bahwa kesetaraan dalam program menjadi prinsip utama dalam strategi pengembangan sepak bola nasional.

Menurut Erick, turnamen HYDROPLUS Piala Pertiwi tidak hanya menjadi ajang kompetisi semata, tetapi juga wadah pengembangan pelatih, wasit, dan elemen pendukung lainnya. Mereka yang terlibat akan mendapatkan pelatihan dan lisensi gratis dari PSSI.

Djarum Foundation bukan nama baru dalam dunia olahraga Indonesia. Melalui program Bakti Olahraga, lembaga ini telah melahirkan banyak juara bulu tangkis dan kini mulai merambah pembinaan sepak bola putri melalui program Milklife Soccer Challenge.

President Director Djarum Foundation, Victor Hartono, menegaskan bahwa pengembangan harus dimulai dari bawah. Ia percaya pentingnya menyediakan pelatih berkualitas dan jam terbang kompetitif sejak usia dini untuk menciptakan generasi unggul.

Victor mengatakan, pendekatan yang digunakan tidak serta-merta meniru pola di bulu tangkis. Namun prinsip dasar seperti pembinaan berjenjang dan latihan intensif tetap menjadi fondasi yang juga relevan diterapkan dalam sepak bola.

“Anak-anak yang hebat harus terus dilatih dan diuji dengan yang hebat juga,” ucap Victor.

Ia yakin melalui pola pelatihan berjenjang dari usia 6 tahun ke atas, potensi pemain akan berkembang optimal.

PSSI pun telah memiliki peta jalan sepak bola putri yang disusun dan dipresentasikan kepada FIFA, DPR, dan media. Roadmap ini menjadi acuan dalam upaya membangun liga dan tim nasional putri yang tangguh di masa mendatang.

Saat ini, PSSI masih mengejar jumlah pemain ideal di Timnas Putri, dari hanya tujuh pemain senior di awal menjadi 15 pemain sekarang. Targetnya adalah memiliki minimal 20 pemain senior yang siap bersaing di liga dan turnamen internasional.

Melalui MilkLife yang telah menjangkau lebih dari 16.000 peserta dan HYDROPLUS yang kini masuk ke Piala Pertiwi, ekosistem pembinaan semakin kuat. PSSI memproyeksikan bahwa pada 2027, Liga 1 Putri bisa digelar dengan kualitas dan daya saing yang layak.

Post Views69 Total Count
LAINNYA
x