TODAYNEWS.ID — Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto, menanggapi santai julukan “nabi” yang diberikan oleh para suporter. Julukan tersebut muncul setelah ia sukses membawa PSIM promosi ke Liga 1 dan menjuarai Liga 2 musim 2024-2025.
Erwan resmi ditunjuk sebagai pelatih interim PSIM pada Januari lalu, menggantikan Seto Nurdiantoro. Meski hanya berstatus sementara, ia berhasil membawa tim meraih gelar juara setelah mengalahkan Bhayangkara FC dengan skor 2-1 di final Liga 2.
Kemenangan tersebut diraih dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada Rabu (26/2/2025). Kesuksesan ini pun langsung disambut euforia besar oleh para suporter PSIM yang begitu lama menantikan momen ini.
Namun, ketika ditanya soal julukan “nabi” yang diberikan kepadanya, Erwan justru merespons dengan tawa dan menyebut hal itu terlalu berlebihan. “Ya itu terlalu berlebihan,” ujarnya sambil tersenyum.
Menurut Erwan, keberhasilan PSIM bukan semata-mata karena dirinya, melainkan hasil kerja keras seluruh tim. Ia juga menilai bahwa kemenangan ini sudah menjadi bagian dari takdir yang berpihak kepada PSIM musim ini.
“Pertama tentu syukur alhamdulillah bahwa tugas kita setelah meloloskan PSIM ke Liga 1, alhamdulillah gelar juara sudah kita dapatkan,” ujar Erwan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberadaannya di PSIM hanyalah kebetulan, dan kemenangan ini adalah rejeki yang sudah digariskan. “Sekali lagi ini sudah suratan takdir dan kebetulan saja saya ada di sini,” tambahnya.
Erwan menjadi sosok yang begitu dicintai suporter PSIM karena kesuksesannya dalam waktu singkat. Meskipun hanya sebagai pelatih interim, ia mampu membawa tim tampil solid dan akhirnya meraih prestasi tertinggi.
Keberhasilan ini pun semakin mengangkat namanya di kancah sepak bola nasional. Banyak pihak menilai bahwa Erwan layak dipertahankan sebagai pelatih kepala PSIM di Liga 1 musim depan.
Manajemen PSIM kemungkinan akan segera mengambil keputusan terkait masa depan Erwan. Dengan kompetisi Liga 1 yang jauh lebih ketat, PSIM perlu memastikan tim tetap dalam kondisi terbaik untuk bersaing di level tertinggi.
Terlepas dari itu, kesuksesan ini menjadi catatan bersejarah bagi PSIM dan seluruh elemen di dalamnya. Perjalanan panjang mereka akhirnya berbuah manis dengan promosi ke Liga 1 setelah 18 tahun penantian.
Kini, tantangan baru sudah menanti di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. PSIM harus segera bersiap untuk menghadapi lawan-lawan yang lebih kuat dan mempertahankan performa terbaik mereka.
Caption Foto: Pelatih PSIM Yogyakarta Erwan Hendarwanto saat konferensi pers usai laga melawan Bhayangkara FC di final Liga 2, Rabu (26/2/2025).