Menteri P2MI Sebut Tagar #Kaburajadulu Jadi Bahan Evaluasi untuk Pemerintah

JAKARTA, todaynews.id – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding merespon terkait seruan tagar #kaburajadulu yang viral di media sosial.

Karding itu menilai, munculnya tagar itu akan menjadi bahan evaluasi bagi para pemangku kebijakan khususnya di Kementerian P2MI.

Baca Juga

4 bulan  lalu

Prabowo Ajak Eks Presiden Awasi Danantara

259 Gibran Negus

Ia memastikan, seruan tersebut akan menjadi bahan untuk memotivasi pemerintah agar bekerja lebih baik dalam membuka lapangan kerja.

“Pemerintah harus melihat ini sebagai masukan, kemudian aspirasi yang harus memacu kita, memotivasi kita untuk bekerja lebih baik membangun lebih baik,” ungkap Karding di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Rabu (19/02/2025).

Karding mengingatkan kepada masyarakat agar mempersiapkan diri terlebih dulu sebelum memutuskan bekerja ke luar negeri.

Baca Juga

4 bulan  lalu

Empat Menteri Dinilai Jadi Beban di Kabinet Presiden Prabowo

139 Gibran Negus

Menurutnya, bekerja di luar negeri tidak mudah, karena butuh persiapan yang matang terutama mengenai skill.

“Sehingga saya berharap teman-teman yang ingin kabur ke luar negeri, ada baiknya melengkapi diri dengan skill yang baik, penguasaan bahasa yang baik, lalu mental yang kuat,” ujar Karding.

Politisi PKB itu menekankan bahwa para calon pekerja harus melewati berbagai syarat yang harus dilengkapi sebelum bekerja di negeri.

“Yang terakhir berangkat ke luar negeri harus dengan prosedur yang sudah ada,” tegasnya

Karding menegaskan, kelengkapan syarat prosedur diperlukan untuk menjamin perlindungan hukum bagi setiap tenaga kerja yang telah memutuskan merantau ke luar negeri.

Di sisi lain, Kementerian P2MI juga akan menyiapkan pelatihan kerja sesuai bidang yang dibutuhkan bagi para warga negara Indonesia (WNI) sebelum memutuskan untuk bekerja ke luar negeri.

“Di Jepang permintaan tahun ini 100-200 ribu. Di Arab kalau kita buka ini Insyaallah permintaannya 200-300 ribu.Belum lagi Hong Kong, Taiwan, belum lagi Eropa. Eropa juga sudah mulai banyak yang meminta kepada kita,” tutup Karding. (GIB)

131 Total Count