TODAYNEWS.ID – Sekitar 200 ribu pelayat memenuhi Lapangan Santo Petrus untuk mengikuti misa pemakaman Paus Fransiskus, Sabtu (26/4/2025).
Vatikan mengonfirmasi jumlah ini setelah sebelumnya polisi Italia memperkirakan ada 150 ribu pelayat.
Dilansir AFP, para pelayat mengikuti misa dengan khidmat dari layar-layar lebar yang tersedia. Suasana penuh haru menyelimuti area sekitar Basilika Santo Petrus.
Lebih dari 50 kepala negara turut hadir memberikan penghormatan terakhir. Di antaranya Presiden Argentina Javier Milei, Pangeran William dari Inggris, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Prosesi pemakaman berlangsung dalam suasana penuh penghormatan terhadap sosok Paus Fransiskus yang dikenal dekat dengan umatnya.
“Beliau adalah seorang paus di antara umat, dengan hati yang terbuka bagi semua orang,” ujar Kardinal Giovanni Battista Re dalam homilinya.
Kardinal Re juga mengenang jasa Paus Fransiskus dalam memperjuangkan hak-hak para pengungsi, migran, dan orang miskin. Ia menegaskan bahwa mendiang paus selalu mengulurkan tangan bagi yang terpinggirkan.
“Tindakan dan seruannya dalam mendukung para pengungsi dan orang-orang telantar tidak terhitung banyaknya,” kata Kardinal Re di hadapan para pelayat dan pemimpin dunia.
Dalam homilinya, Kardinal Re menekankan visi Paus Fransiskus tentang gereja yang inklusif. “Gereja adalah rumah bagi semua orang, dengan pintu-pintu yang akan selalu terbuka,” ucapnya.
Ia menyebutkan bahwa Paus Fransiskus meyakini gereja harus mampu merangkul siapa pun tanpa memandang kepercayaan atau kondisi hidup mereka. Komitmen ini menjadi salah satu warisan terbesar sang paus.
Pemakaman Paus Fransiskus menjadi momen bersejarah yang menunjukkan betapa dalam cinta umat dunia kepadanya. Ribuan orang meneteskan air mata dalam doa yang dipanjatkan untuknya.
Upacara penghormatan berakhir dengan pengantaran jenazah Paus Fransiskus ke tempat peristirahatan terakhirnya di dalam Basilika Santo Petrus.