Ustaz Evie Efendi Resmi Ditetapkan Tersangka Kasus Kekerasan Terhadap Anak Kandung

TODAYNEWS.ID – Pendakwah milenial Ustaz Evie Efendi resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung dalam dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Ustaz Evie Efendi diduga telah melakukan kekerasan kepada anak kandungnya sendiri berinisial NAT, sekitar Januari 2025 lalu. Peristiwa tersebut baru mencuat beberapa bulan ke belakang usai adanya laporan atas tindakan kekerasan yang dilakukan sang ustaz.

Baca Juga

3 hari  lalu

31 Rumah di Sekeloa Bandung Terdampak Puting Beliung

8 Asep Awaludin

​”Untuk perkara tersebut kami sudah menetapkan yang bersangkutan (Ustaz Evie Efendi) beserta tiga orang lainnya sebagai tersangka,” ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung Kompol Anton di Mapolrestabes Bandung, Jumat (5/12/2025).

Dalam pengembangannya, penyidik tidak hanya menetapkan Evie sebagai tersangka tunggal. Anton menyebut ada tiga orang lainnya yang turut serta ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

​”Tiga orang lain ada hubungan kerabat dengan tersangka,” katanya.

Baca Juga

3 jam  lalu

Jateng Siapkan Diri Jadi Tuan Rumah PON Remaja dan PON Indoor

3 Yunita

Pihaknya mengenakan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga kepada Evie. Hal ini sesuai dengan materi laporan yang dilayangkan korban.

​”Pasal yang disangkakan UU KDRT sesuai yang dilaporkan oleh anaknya,” ungkapnya.

Namun begitu, dirinya mengaku belum melakukan penahanan terhadap yang bersangkutan. Polisi baru menjadwalkan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan pada pekan depan.

​”Akan kami lakukan pemeriksaan, kami sudah layangkan surat pemanggilan minggu depan. Kami jadwalkan pada Selasa atau Rabu, nanti kita lihat,” ucapnya.

Oleh karena itu, Anton pun mengimbau agar Evie Efendi bersikap kooperatif dalam proses hukum ini. Dia menegaskan, jika panggilan pertama tidak diindahkan tanpa alasan yang patut, pihaknya bakal melayangkan panggilan kedua.

​”Nanti kita cek dulu, apakah diterima alasannya (jika tidak hadir). Nanti kita layangkan surat panggilan kedua. Kalau tidak diindahkan baru (dijemput paksa),” pungkasnya.***