Timnas Bola Basket Putri Indonesia gagal melangkah ke final SEA Games 2025. (Dok. PERBASI)TODAYNEWS.ID — Timnas Bola Basket Putri Indonesia gagal melangkah ke final SEA Games 2025 setelah kalah dari Filipina dengan skor 55-66. Laga semifinal tersebut berlangsung di Stadion Nimibutr, Bangkok, Kamis.
Kekalahan ini membuat Tim Garuda Pertiwi harus mengubur ambisi mempertahankan medali emas. Indonesia sebelumnya sukses meraih emas pada SEA Games Kamboja 2023.
Dewa Ayu Made Srirartha Kusuma dan kawan-kawan kini masih memiliki peluang meraih medali perunggu. Indonesia dijadwalkan tampil pada laga perebutan tempat ketiga.
Pada kuarter pertama, Indonesia langsung tertinggal cukup jauh. Filipina unggul cepat hingga selisih 14 poin dengan skor 30-16.
Memasuki kuarter kedua, Indonesia mulai bangkit dan memperbaiki permainan. Filipina hanya mencetak 13 poin, sementara Indonesia mampu menambah 19 angka.
Skor 35-43 menutup paruh pertama pertandingan. Indonesia masih tertinggal, namun peluang mengejar tetap terbuka.
Pada babak kedua, pertandingan berlangsung lebih ketat. Kedua tim saling menekan dan bermain dengan intensitas tinggi.
Filipina kembali unggul pada kuarter ketiga dengan tambahan 12 poin. Indonesia hanya mampu menambah tiga angka pada periode tersebut.
Memasuki kuarter keempat, kedua tim sama-sama mencetak 11 poin. Hingga buzzer berbunyi, Filipina memastikan kemenangan dengan skor akhir 66-55.
Secara statistik, Indonesia tampil di bawah performa terbaiknya. Akurasi tembakan tiga angka hanya mencapai 9,1 persen dengan dua kali masuk dari 22 percobaan.
Indonesia juga mencatatkan 27 turnover sepanjang pertandingan. Adelaide Callista Wongsoharjo yang mencetak 18 poin justru melakukan 10 kali kesalahan.
Faizzatus Shoimah menjadi pencetak poin terbanyak kedua Indonesia dengan 13 angka. Namun kontribusi tersebut belum cukup membawa tim ke final.
Indonesia unggul jauh dalam perolehan rebound dengan catatan 59 kali. Filipina hanya mengoleksi 35 rebound, namun mampu lebih efektif mengonversi peluang menjadi poin.
Manajer Timnas Basket Putri Indonesia, Handoyo, menilai kekalahan ini berkaitan dengan mental dan komunikasi bertahan. “Kita kalah karena jelas sekali kembali lagi ke mental, di q1 aja kita defisit 14 poin secara mudah dan terutama komunikasi di defence yang kurang bagus,” ujarnya.
Handoyo menegaskan para pemain harus segera bangkit untuk laga berikutnya. “Para pemain harus bangkit karena masih ada satu game tersisa dan masih ada yang harus diperjuangkan,” katanya.
Ia menekankan peluang Indonesia masih terbuka karena kekuatan tim relatif seimbang. “Peluang masih ada karena secara kekuatan tim kita tidak di bawah tim manapun di SEA Games ini,” ujar Handoyo.
Menurutnya, fokus utama saat ini adalah memperbaiki mental pemain. “Yang harus dilakukan adalah pemain harus paham bahwa masih ada satu medali yang tersisa untuk diperjuangkan,” tutupnya.