x

Timnas Bahrain Akui Keramahan Indonesia Setelah Sempat Cemas Bertandang ke Jakarta

waktu baca 2 menit
Selasa, 25 Mar 2025 12:02 97 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Timnas Bahrain akhirnya tiba di Indonesia dan mengakui keramahan masyarakat tuan rumah.

Mereka datang untuk melakoni laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB.

Sebelumnya, sempat ada kecemasan dari pihak Bahrain terkait keselamatan timnya. Hal ini dipicu oleh insiden di pertemuan pertama pada Oktober 2024.

Saat itu Indonesia ditahan imbang 2-2 di detik-detik akhir pertandingan. Netizen Indonesia bereaksi keras di media sosial, bahkan menyerang akun Federasi Sepakbola Bahrain (FAB).

Akibatnya, FAB sempat mengajukan protes ke AFC dan meminta laga kedua digelar di tempat netral. Namun, setelah tiba di Indonesia dan mengalami langsung sambutan yang baik, perasaan negatif tersebut hilang.

Pelatih Bahrain: Indonesia Sangat Ramah

Pelatih Bahrain, Dragan Talajic, mengapresiasi sambutan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia serta federasi sepak bola (PSSI).

“Saya bisa bilang terima kasih kepada federasi sepak bola Indonesia atas pelayanan yang bagus buat kami, juga kepada masyarakat Indonesia yang menyambut kedatangan kami,” ujar Talajic.

Ia juga mengaku memahami bahwa apa yang terjadi di media sosial tidak selalu mencerminkan sikap asli masyarakat Indonesia.

“Saya tahu orang-orang bicara (jelek) di medsos, tapi saya tahu orang Indonesia tidak begitu. Kalian sangat baik. Kami menikmati masa-masa kami di Indonesia dan akan menikmati pertandingan,” lanjutnya.

Kiper Bahrain: Netizen Tak Merepresentasikan Masyarakat Indonesia

Senada dengan sang pelatih, kiper Bahrain, Ebrahim Lutfalla, juga mengungkapkan kesannya selama berada di Indonesia.

“Ketika kami tiba di sini, kami mendapat sambutan yang bagus, orang-orang Indonesia sangat baik pada kami di Jakarta,” ucapnya.

Lutfalla juga menyoroti bahwa apa yang terjadi di media sosial tidak selalu mencerminkan kenyataan.

“Kami tahu bahwa Indonesia adalah negara besar dengan populasi besar, dan mungkin ada beberapa yang out of context, tapi saya merasa orang-orang yang kami temui sangat baik,” katanya.

“Saya juga tahu Indonesia sangat banyak populasinya, dan sikap orang-orang tertentu tidak merepresentasikan (sikap penduduk) secara keseluruhan,” tegasnya.

Post Views98 Total Count
LAINNYA
x