x

Tanggapi Bencana di Berbagai Daerah, Anies Baswedan Ajak Publik Tobat Ekologis

waktu baca 2 menit
Jumat, 28 Nov 2025 10:03 17 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan refleksi panjang atas maraknya bencana yang melanda Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Bencana itu meliputi badai, banjir bandang, longsor, erupsi gunung api, hingga satwa liar yang kehilangan habitatnya.

Menurut Anies, rangkaian peristiwa tersebut bukan sekadar fenomena alam biasa. Ia menilai kondisi itu merupakan cermin bagi manusia yang kerap memperlakukan bumi tanpa etika.

“Di saat seperti inilah kita perlu kembali menguatkan semangat saling bantu, warga jaga warga,” tulis Anies melalui akun X miliknya pada Jumat (28/11/2025).

Ia menegaskan pentingnya solidaritas sosial di tengah situasi bencana. Anies menilai kerusakan yang terjadi di darat dan laut merupakan konsekuensi dari ulah manusia. Ia merujuk pada firman Allah dalam QS 30:41 sebagai dasar refleksinya.

Karena itu, rangkaian bencana yang muncul tidak bisa lagi dipandang sekadar sebagai musibah alam. Anies menilai intervensi manusia telah memperparah dampak dari peristiwa alam tersebut.

“Badai, hujan lebat, gunung meletus, adalah peristiwa alam yang telah berlangsung jutaan tahun,” tegasnya. Namun, ia menilai manusia mengubahnya menjadi bencana ketika memperlakukan alam tanpa etika.

Anies menyebut sejumlah tindakan yang memperburuk keadaan, seperti tata ruang yang dilanggar atau hutan yang ditebang habis. Ia juga menyoroti pencemaran pesisir dan perusakan habitat satwa sebagai bagian dari kerusakan lingkungan.

Ia kemudian mengajak semua pihak melakukan “tobat ekologis”. Menurutnya, bangsa ini perlu mengakui adanya dosa kolektif terhadap bumi.

“Kita perlu mengakui bahwa kerusakan ini adalah hasil pilihan kolektif,” ujarnya. Ia menyebut aturan kerap dilanggar demi keuntungan jangka pendek yang hanya dinikmati sebagian pihak.

Lebih jauh, Anies menilai masyarakat kini hidup berdampingan dengan bencana. Ia mengatakan pencegahan total sulit dilakukan karena perubahan iklim dan bentang alam yang telah banyak rusak.

Meski demikian, ia menekankan masih ada ruang untuk mengurangi risiko serta memperbaiki kerusakan. Upaya itu dapat dilakukan melalui tata kelola yang transparan dan penegakan hukum yang tegas.

Anies menilai gaya hidup ramah lingkungan juga harus dibiasakan. Ia menekankan perlunya keberanian menolak proyek yang merusak alam serta pentingnya pendidikan mitigasi bencana.

Dalam refleksinya, Anies mengingatkan bahwa bumi tidak membutuhkan manusia. Sebaliknya, manusialah yang membutuhkan bumi untuk keberlangsungan hidup.

“Bumi akan terus berputar, dengan atau tanpa manusia,” tegasnya. Ia menilai ancaman terbesar bukan pada planetnya, melainkan pada kelangsungan hidup manusia.

Anies mengakhiri pesannya dengan kembali menyoroti konsep tobat ekologis. Ia menyebut seruan dari Paus Fransiskus itu sebagai upaya mengembalikan batas terhadap sikap serakah dan abai.

“Demi bumi yang lebih layak dihuni untuk anak dan cucu kita semua,” pungkasnya.

 

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

14 hours ago
14 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x