x

Surabaya Jadi Pelopor Integrasi Data Sosial-Ekonomi, Hampir Seluruh Penduduk Tercakup dalam Sistem DTSEN

waktu baca 2 menit
Minggu, 13 Jul 2025 19:21 20 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Kota Surabaya kini memegang peran penting dalam pengembangan sistem data nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia menetapkan kota ini sebagai proyek percontohan penerapan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sebuah upaya besar untuk menyatukan seluruh data sosial-ekonomi penduduk secara terintegrasi.

Progresnya pun terbilang pesat. Dari total sekitar 3,04 juta penduduk, lebih dari 97 persen datanya telah berhasil dipadankan. Hanya sebagian kecil yang masih perlu diverifikasi.

“Capaian ini sangat menggembirakan. Data yang belum padan jumlahnya kurang dari 0,02 persen dan saat ini sedang dikaji ulang bersama Pemkot,” ungkap Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti, dalam agenda peresmian gedung baru BPS Surabaya, Sabtu (12/7).

Proyek DTSEN ini dimulai tak lama setelah BPS menandatangani kerja sama strategis dengan Kementerian Dalam Negeri di penghujung Mei 2025. Kolaborasi ini kemudian dilanjutkan dengan pemanfaatan sistem Wargaku, aplikasi milik Pemkot Surabaya, sebagai media sinkronisasi data.

Namun, dari hasil penyandingan awal, ditemukan sekitar 291 ribu data dalam sistem DTSEN yang belum terdaftar di Wargaku. Amalia menekankan pentingnya penelusuran ulang data tersebut agar tak ada penduduk yang luput dari sistem.

“Kami minta data itu dikembalikan untuk dicek bersama. Validitas menjadi prioritas agar sistem ini benar-benar bisa diandalkan,” tegasnya.

DTSEN sendiri mencakup 34 indikator penting, mulai dari pendidikan, jenis pekerjaan, kondisi tempat tinggal, hingga tingkat kesejahteraan masyarakat. Di dalam proses ini, Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi kunci utama sebagai penghubung semua data dari berbagai sumber.

“Semua survei rumah tangga yang dilakukan BPS kini wajib mencantumkan NIK. Ini adalah fondasi bagi satu data Indonesia,” jelas Amalia.

Ia memastikan proses pemutakhiran akan terus berlangsung secara bertahap hingga seluruh data rampung. Menurutnya, peran aktif Pemkot Surabaya sangat penting dalam memastikan keberhasilan integrasi ini.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, M Fikser, menyebut bahwa Pemkot telah menyerahkan seluruh data penduduk ke BPS pusat.

“Dari jumlah total, sekitar 2,9 juta sudah padan. Sisanya sedang kami cocokkan ulang. Target kami, seluruh proses ini rampung bulan Juli,” ujar Fikser.

Ia menambahkan bahwa penyelesaian semua indikator juga dikejar secara paralel, termasuk data yang mendetail seperti status bantuan sosial, kondisi stunting, dan informasi berbasis nama dan alamat.

“Dengan data yang lengkap dan valid, kebijakan intervensi bisa lebih tepat sasaran. Ini adalah fondasi penting dalam membangun layanan publik yang lebih adil dan efisien,” pungkasnya.

Post Views21 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x