x

Soal Rasa, UMKM Kota Bandung: No Doubt!

waktu baca 3 menit
Sabtu, 23 Agu 2025 22:08 42 Asep Awaludin

TODAYNEWS.ID – Pemerintah bersama DPRD Kota Bandung terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin berkembang dan mampu menjadi penopang perekonomian warga.

Hal itu tercermin dalam gelaran Bazar Murah 2025 di Taman RW 09 Nilem, Kecamatan Lengkong.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyebut, bazar murah yang digelar di 30 kecamatan bukan hanya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan, tapi juga membuka ruang bagi UMKM untuk berkembang.

Sembari memonitor, Erwin juga diberi kesempatan oleh pelaku UMKM untuk menjajal produknya.

“Soal rasa, UMKM Kota Bandung sudah tidak diragukan. Saya pernah ketemu orang dari Jakarta, main ke Kota Bandung untuk makan cireng. Saya prediksi harga cirengnya tidak lebih dari Rp15 ribu, tapi ongkos mereka ke sini lebih mahal dari jajanannya,” kata Erwin.

Terkait Bazar Murah 2025, Erwin menyebut kegiatan ini merupakan upaya menjaga inflasi dan penyediaan pangan. Diharapkan, masyarakat merasa tenang dan tidak mengalami panic buying.

“Alhamdulillah, ini adalah upaya kita untuk menjaga inflasi, menyediakan pangan, dan memberi kebermanfaatan bagi masyarakat. UMKM Bandung juga terbukti punya kualitas. Saya pernah bertemu orang Jakarta yang datang ke Bandung hanya untuk makan cireng. Itu bukti kuliner Bandung diminati,” ujarnya.

Erwin menyebut, Pemkot Bandung telah menyiapkan program UMKM 130 Kecamatan sebagai wadah inkubasi bisnis. Tahun ini akan dimulai di tiga kecamatan dengan target menekan angka pengangguran dari 7,4 persen menjadi 6,4 persen.

“Peserta UMKM akan kita dampingi dengan literasi keuangan, digital marketing, ekonomi kreatif, hingga dukungan permodalan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, mengapresiasi langkah Pemkot yang kini meningkatkan frekuensi bazar murah dari dua kali menjadi empat kali dalam setahun.

“Tadi saya lihat harga beras, telur, hingga daging jauh lebih murah. Manfaatnya jelas, menekan inflasi, menjaga stabilitas harga, dan meringankan pengeluaran warga,” ucapnya.

Asep juga mendorong pelibatan UMKM lokal serta mendata potensi di tiap wilayah dalam gelaran Bazar Murah.

“Saat ini banyak warga yang beralih ke sektor non formal, termasuk UMKM. Mereka rawan fluktuasi, maka pemerintah kota harus hadir lewat pembinaan, pendampingan, dan inkubasi bisnis,” katanya.

Sedangkan Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menyampaikan, Pasar Murah merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, mulai dari ritel, distributor, unsur kewilayahan, hingga pelaku usaha.

“Seperti kata Pak Wakil Wali Kota, di Bandung tidak ada kompetisi, yang ada adalah kolaborasi. Pasar Murah ini kami hadirkan untuk memberikan harga terjangkau sekaligus membantu pelaku usaha,” jelasnya.

Gelaran Pasar Murah di Taman RW 09 Nilem ini disambut antusias. Masyarakat yang hadir tampak berbelanja seperlunya, tanda kepercayaan terhadap kesiapan Kota Bandung dalam menyediakan kebutuhan pokok sekaligus mengangkat potensi UMKM lokal.***

Post Views43 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

16 hours ago
17 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x