x

Seleksi Sekda Kota Depok 2025: Ajang Evaluasi Diri dan Inovasi Pelayanan Publik

waktu baca 2 menit
Rabu, 16 Jul 2025 13:57 16 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Proses seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok tahun 2025 masih terus bergulir.

Para peserta telah menyelesaikan tahapan awal berupa asesmen kompetensi manajerial dan sosial kultural di Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta tes kesehatan dan psikologi.

Salah satu peserta seleksi, Dadang Wihana, mengaku mendapatkan pengalaman reflektif selama mengikuti rangkaian ini. Saat ini, Dadang menjabat sebagai Kepala Bappeda Kota Depok.

“Tiga hari di BKN menjadi pengalaman yang mengesankan dan reflektif. Banyak hal yang bisa saya pelajari dari proses ini,” ujarnya, mengutip dari Berita Depok, Rabu (16/7/2025).

Dadang merinci bahwa hari pertama asesmen diisi dengan psikotes, analisis kasus, dan diskusi kelompok. Hari kedua difokuskan pada wawancara mendalam menggali pengalaman dan cara berpikir peserta.

Hari ketiga digunakan untuk wawancara lanjutan bersama asesor. Sesi ini bertujuan mengeksplorasi pola pikir dan visi peserta terhadap pembangunan kota.

Setelah tiga hari di BKN, peserta mengikuti tes kesehatan dan psikologi pada hari keempat. Pemeriksaan ini menjadi penutup dari seleksi tahap awal.

Hasil dari seluruh tahapan ini akan diumumkan pada 18 Juli 2025. Peserta yang lolos akan lanjut ke tahap berikutnya berupa penulisan makalah dan wawancara akhir dengan Panitia Seleksi.

“Bagi saya, ini bukan sekadar seleksi, tapi juga ajang pembelajaran dan evaluasi diri,” ujar Dadang. “Tentu kami berikhtiar, tetapi semua hasil kami serahkan kepada Allah SWT dan Bapak Wali Kota,” lanjutnya.

Ia menilai pembangunan Kota Depok harus dilakukan secara progresif dan inovatif. “Kota ini tidak bisa dibangun dengan cara-cara biasa, tetapi harus dengan cara yang luar biasa,” tegasnya.

Peserta lain, Agus Kuncoro, juga berbagi pandangan tentang proses seleksi ini. Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan dan Keterpaduan Rencana Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal.

“Saya terbiasa mengikuti seleksi terbuka. Prosesnya rata-rata sama, hanya lingkup dan tantangannya yang berbeda,” katanya.

Agus mengaku belum pernah bertugas langsung di pemerintahan kota, namun memiliki kedekatan emosional dengan Depok. “Saya tinggal di Tajur Halang… Saya cukup mengenal dinamika kotanya,” ujarnya.

Ia menyambut seleksi ini sebagai peluang untuk berkembang. “Prinsip saya adalah terus berusaha dan tidak takut mencoba,” tutupnya.

 

Post Views17 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Iklan

    Pilkada & Pilpres

    INSTAGRAM

    2 hours ago
    3 hours ago
    11 hours ago
    11 hours ago

    LAINNYA
    x