
TODAYNEWS.ID – PT Taman Satwa Semarang atau Semarang Zoo tidak menargetkan penjualan tiket atau jumlah pengunjung, melainkan total pendapatan dari tiket, wahana permainan hingga penjualan produk kerja sama.
“Target bukan jumlah tiket tapi pendapatan rupiah, yaitu Rp600 juta,” kata Manajer Pemasaran sekaligus Plt Direktur Semarang Zoo, Swandito Widyotomo, Selasa (30/12/2025).
Angka tersebut, kata dia, sebagaimana evaluasi bersama semasa direktur masih dijabat oleh Bimo Wahyu Widodo, “Jadi posisi saya hanya melanjutkan yang sudah berjalan sekaligus mengawal sampai sudah ada direktur yang baru,” jelasnya.
Ia menjelaskan, target jumlah pengunjung hanya berkaitan dengan penjualan tiket, sementara target nominal pendapatan berkaitan dengan total penjualan, dari tiket, water boom, kereta mini, dan beberapa produk minuman dan makanan ringan yang telah menjalin kemitraan.
Di lain sisi, manajemen Semarang Zoo juga memperhatikan cuaca ekstrem dan posisi Semarang Zoo yang ada di batas kota Semarang dengan kabupaten Kendal. Hal itu tentu berbeda dengan jika berada di tengah-tengah kota Semarang.
“Jadi target ini lebih realistis daripada tiket karena faktor cuaca dan lokasi tidak di tengah kota,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, Semarang Zoo sebagai wisata berbasis konservasi juga lebih menekankan edukasi tentang satwa, baik satwa peliharaan maupun satwa liar, “Semarang Zoo penekanan wisatanya ya wisata edukasi, dari program interaksi satwa di sini, pengunjung bisa belajar sehingga tahu dengan benar bagaimana cara merawat satwa yang mereka miliki di rumah,” urainya.
Sementara, Koordinator Marketing, drh. Nico Setiawan mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung pada momen libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 mengalami peningkatan sekitar 3 persen dari pengunjung saat libur natal tahun 2024.
“Ada peningkatan sekitar 2 atau 3 persen. Jadi kecuali hari Jum’at kemarin, rata-rata setiap hari bisa sampai 1.000 pengunjung, kalau natal tahun kemarin naik turun dari 800an sampai 1.000an pengunjung setiap hari,” tandasnya.