x

Puncak Arus Mudik di Kabupaten Bandung Diprediksi Terjadi Pada 28 Maret

waktu baca 2 menit
Sabtu, 22 Mar 2025 22:20 139 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID – Puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah di Kabupaten Bandung diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025.

Kasat Lantas Polresta Bandung, Kompol Danu Raditya Atmaja mengatakan puncak arus mudik itu bahkan akan terjadi hingga malam takbiran.

Kepadatan kendaraan, lanjutnya, diprediksi akan terjadi di sejumlah titik-titik krusial. Seperti halnya Gerbang Tol Cileunyi, Tanjakan Nagreg, hingga jalur-jalur lainnya yang menuju ke arah Garut dan Tasikmalaya.

“Kalau berdasarkan pengalaman-pengalaman kegiatan pengamanan sebelumnya, itu diprediksi sampai hari H (lebaran) juga padat. Jadi biasanya agak lengangnya itu nanti jam 02.00-03.00 pagi, hari H. Tapi untuk puncak arus mudiknya itu, diprediksi tanggal 28 Maret 2025 mendatang,” ujar Danu.

Danu memastikan pihaknya sudah memiliki cara untuk mengantisipasi titik-titik yang rawan terjadi kepadatan tersebut. Semisal di Gerbang Tol Cileunyi, penggunaan mobile reader akan dilakukan.

Namun penggunaan mobile reader itu akan dilakukan apabila terjadi antrian kendaraan hingga mencapai 2 kilometer. Apalagi Gerbang Tol Cileunyi hanya memiliki 11 buah mesin reader atau Gerbang Tol Otomatis (GTO).

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak jasa marga, juga untuk menambah lokasi pembayaran dengan mobile reader. Jadi nanti para pemudik dijemput bola dengan mobile reader dan pembayaran jadi lebih cepat,” bebernya.

Apabila antrian kendaraan melebihi 2 kilometer atau hingga mencapai Gerbang Tol Summarecon, maka pihaknya akan melakukan pengalihan arus melalui Tol Cisumdawu dengan keluar di Gerbang Tol Jatinangor.

“Tapi meskipun begitu, kami dari Polresta Bandung juga selalu berkoordinasi dengan Jasa Marga maupun dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat,” tuturnya.

Sementara untuk titik yang rawan terjadi kepadatan di tanjakan Nagreg, pihaknya akan mengantisipasi dengan cara mempertebal jumlah personel di Pos Pengamanan (Pos PAM) Nagreg.

Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan tim urai untuk memperlancar arus kendaraan serta beberapa mobil derek yang disiapkan untuk segera mengevakuasi kendaraan yang mengalami masalah.

“Kami juga menyiapkan beberapa lokasi mobil derek, sehingga jika ada kendaraan yang trouble bisa cepat bergeser dari badan jalan dan tidak menghambat kendaraan yang lain,” katanya.

Sedangkan untuk di jalur Cikaledong dan Ciherang yang menjadi penghubung ke Tasikmalaya dan Garut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Garut serta meminta petunjuk dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.

“Jika kepadatan terjadi dari kedua arus, maka akan diterapkan sistem one way sepenggal. Kemudian nanti tetap kami meminta petunjuk dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat,” jelasnya.

 

 

Post Views140 Total Count
LAINNYA
x