TODAYNEWS.ID — Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) di bawah pimpinan Erick Thohir semakin agresif dalam menjaga kepentingan Timnas. Upaya ini dilakukan agar skuad Garuda bisa meraih hasil maksimal di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Salah satu langkah nyata adalah melayangkan protes keras terkait kepemimpinan wasit. PSSI menilai keputusan kontroversial bisa merugikan perjuangan Timnas di lapangan.
Selain itu, federasi juga berhasil mengubah jadwal pertandingan penting Timnas. Keputusan ini dianggap sangat krusial untuk mengurangi risiko fisik pemain.
Awalnya, pertandingan dijadwalkan berlangsung pukul 18.00 waktu setempat. Namun, setelah negosiasi dengan AFC, laga digeser menjadi pukul 18.15.
Sekilas perubahan itu terlihat kecil, tetapi dampaknya cukup besar bagi pemain. Tambahan 15 menit memberi ruang adaptasi lebih baik terhadap cuaca panas di Timur Tengah.
“Persiapan Oktober memang tekanannya tinggi. Awalnya laga digelar pukul 18.00, tapi setelah kita protes akhirnya digeser,” ujar Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Di tengah fokus persiapan, muncul isu lain terkait kebijakan pemutihan kartu kuning. PSSI menilai aturan ini berpotensi merugikan bila tidak diantisipasi dengan matang.
Federasi bahkan mencurigai adanya faktor non-teknis di balik keputusan tersebut. Mereka ingin memastikan agar Timnas tidak kecolongan dalam situasi krusial.
Meski demikian, pemutihan kartu kuning bisa saja memberi keuntungan. Hal itu bisa dimanfaatkan bila strategi disusun dengan cermat.
Oleh karena itu, PSSI akan menghitung setiap skenario yang mungkin terjadi. Langkah preventif diperlukan untuk melindungi peluang Timnas di babak berikutnya.
“Kartu kuning, yang tadinya berlanjut, ternyata kemarin diputuskan kartu kuning hilang (pemutihan),” ungkap Erick Thohir. Ia menegaskan PSSI tidak boleh lengah menghadapi aturan baru ini.
Serangkaian langkah PSSI menunjukkan keseriusan dalam mendukung Timnas Indonesia. Mulai dari protes wasit, perubahan jadwal, hingga kewaspadaan pada kartu kuning, semuanya jadi bagian strategi besar.
Tidak ada komentar