MAKASSAR – Kabar tidak sedap kembali menerpa Batalyon 120 (B120). Seorang pria bertato singa, yang dikabarkan anggota Ormas itu dibekuk polisi. Kasusnya penganiyaan. Adalah Axel Meivanka (24). Ia diduga telah menebas seorang pemudik MR (11) di Jalan Barawaja, Makassar, Sabtu 22 April 2023.
Saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Axel ditampilkan ke publik, dalam keadaan kaki terluka setelah ditembak aparat. Awak media sempat menanyakan kabar tentang Alex bahwa ia anggota B120. Namun Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhmad Ngajib enggan berbicara jauh.
“Jadi begini sampai saat ini kita masih belum ke arah sana. Masih dalam pengembangan,” ujar Ngajib, Senin 24 April 2023 lalu.
Pernah juga dua orang remaja yang mengaku anggota B120, ditangkap polisi atas kasus kepemilikan senjata tajam berupa busur.Setelah diusut, dua remaja yang masih di bawah umur bukan anggota B120.
“Setelah dilakukan pemeriksaan secara mendalam, tidak terbukti yang bersangkutan adalah Batalyon 120,” kata Kapolrestabes Makassar, Budhi Haryanto, Minggu, 18 April 2023 lalu.
Lantas, apa itu B120? Untuk apa dibentuk dan siapa yang inisiasi? Baca juga: Itsus Polri dan Wali Kota Makassar Lakukan Pertemuan Tertutup Malam Ini, Begini Kata Polda Sulsel Dihimpun dari berbagai sumber, B120 adalah Ormas kepemudaan yang diinisiasi oleh Kombes Budhi Haryanto, Kapolrestabes Makassar sebelumnya.
Termasuk Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto. Tujuannya untuk membina para pelaku kriminalitas jalanan agar dapat menjadi garda terdepan untuk menciptakan keamanan di masyarakat, sehingga menekan angka kriminal di Makassar.
“Bukan meresahkan, karenakan dia orang baru di situ nah yang perlu sempurnakan adalah libatkan RT/RW setempat. Nah itu yang kita mau sempurnakan. Nanti urusan saya itu panggil RT/RW-nya kan di situ banyak orang baru jadi takut,” ucap Danny, Senin, 12 September 2022.
Meski begitu, kehadiran organisasi Batalyon 120 ini dinilai meresahkan warga. Danny berujar, kehadiran mereka hanya perlu disosialisasikan.
“Masyarakat tidak salah juga dia cukup resah karena informasi tidak lengkap. Insyallah saya akan lebih menyempurnakan program ini. Ini program saya kira tidak ada uprising seperti itu,” tuturnya.
Bahkan, pemerintah akan menjamin pendidikan anak-anak kriminal yang putus sekolah.“Anak-anak itu mau pendidikan paket A, paket B, paket C. Kita konsentrasi itu bagaimana dapat ijazah. Saya ini biar tukang parkir. Jadi kita lagi preparasi walaupun sebagian Makassar belum dirangkul,” pungkasnya. (sat)