x

Prabowo Hentikan Pinjaman Luar Negeri, Bangun 3 Juta Rumah Subsidi

waktu baca 2 menit
Rabu, 25 Jun 2025 19:07 96 Gibran Negus

 

TODAYNEWS.ID – Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruar Sirait menyebut pemerintah tidak akan mengajukan pinjaman luar negeri untuk pembangunan perumahan subsidi bagi masyarakat.

Adapun sebelumnya pemerintah dikabarkan mengajukan pinjaman luar untuk pembangunan sektor perumahan subsidi dari Asian
Development Bank (ADB) senilai US$500 juta (setara Rp8,2 triliun).

Dalam keteranganya, sosok yang akrab disapa Ara itu mengatakan keputusan untuk menghentikan pinjaman luar negeri diambil oleh Presiden Prabowo Subianto demi mewujudkan kemandirian ekonomi Indonesia.

Ara mengklaim bahwa pihaknya menghentikan usulan pinjaman luar negeri yang sebelumnya telah diajukan oleh Dirjen-Dirjen dalam Kementerian nya.

“Saya yang hentikan pinjaman dari luar negeri untuk sektor perumahan. Usulan pinjaman itu bukan dari saya, tapi dari Dirjen-Dirjen saya,” ungkap Ara dikutip Rabu (24/6/2025).

Sebelumnya program pinjaman. Asian Development Bank (ADB) itu disebut-sebut telah masuk dalam Green Book 2024 dan tercantum di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kementerian PUPR.

Namun Kementerian PKP telah meneken perubahan nomenklatur yang disertakan dengan keputusan terkait penghentian pengajuan hutang.

Ara menuturkan, pihaknya akan menggunakan pendanaan dalam negri yang bersumber dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Danantara disebut-sebut bakal berkomitmen menyalurkan dana fantastis sebesar Rp 130 triliun untuk membiayai pembangunan 3 juta unit rumah subsidi per tahun.

Ara menuturkan, dukungan dana dari Danantara itu akan dijalankan lewat skema Skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang melibatkan 5 bank Himbara serta BP Tapera.

Kemudian Bank Indonesia (BI) juga turut berperan menyiapkan sejumlah insentif untuk memperkuat seluruh ekosistem pembiayaan perumahan nasional.

Selain itu, BI juga memberikan dukungan kebijakan mengenai makroprudensial dan stabilisasi sistem keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan sektor perumahan tanpa beban utang luar negeri.

Ara menegaskan, keputusan untuk menghentikan pinjaman dari ADB itu bukan berarti menghilangkan kepercayaan lembaga-lembaga internasional melainkan untuk mengurangi ketergantungan dari pengaruh sistem ekonomi global.

Ia menambahkan, pembangunan 3 juta rumah subsidi itu dilakukan untuk mendorong kesejahteraan dan menjamin seluruh masyarakat memiliki tempat tinggal yang layak meski pendapatan ekonomi cukup rendah.

“Ini bentuk nyata bahwa Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri. Kami tidak memerlukan pinjaman luar negeri tahun ini berkat dukungan luar biasa dari Bapak Presiden, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Danantara,” tandas Ara. (GIB)

Post Views97 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

17 hours ago
17 hours ago
22 hours ago
23 hours ago

LAINNYA
x