JAKARTA – Polri mengirimkan tiga ribu paket sembako kepada para pengungsi korban gempa Cianjur, Selasa (22/11). Bantuan antara lain berisi selimut dan kebutuhan balita. Demikian diinformasikan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, di Jakarta, Selasa (22/11).
Menurut Dedi, Kapolri juga memantau langsung evakuasi dan penanganan para korban gempa untuk mengetahui kebutuhan korban, termasuk penambahan personel. Saat ini, Polri mengerahkan 350 personel. Selain itu, kata Dedi, saat ini anggota SAR Kompi 3 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Jabar sudah berada di lokasi gempa untuk membantu proses evakuasi.
“Anggota Brimob sudah melaksanakan kegiatan SAR penanganan longsor pascagempa di daerah Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur,” ucap Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menuturkan, Kapolri telah menerbitkan surat telegram penanganan gempa di Cianjur. Dalam surat telegram tersebut, Mabes Polri akan mengerahkan bantuan penanganan gempa.
Adapun bantuan yang dikerahkan 5 personel Ditpoludara beserta satu unit helicopter. Ada 94 personel Ditsamapta Korsabhara Baharkam Polri, dan 202 personel Korbrimob dengan kualifikasi SAR.
“Selain itu juga dikirim 20 personel Pusdokkes Polri beserta dua ambulans,” katanya.
Polri juga menerjunkan tim trauma healing guna memberikan bantuan penanganan psikologis korban. Ada 16 personel trauma healing dari Biro Psikologi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI mengirim tim gabunganuntuk membantu penanganan korban gempa. Pemprov DKI juga mengirimkan bantuan senilai 2 miliar.
“Pemprov DKI Jakarta akan memberangkatkan tim tanggap darurat dipimpin Dansatgas BPBD ke Cianjur. Ada juga komunitas dari Squad Penanggulangan Bencana Indonesia serta Forum Pengurangan Risiko Bencana,” ujar Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji.
Isnawa mengatakan DKI Jakarta juga akan mengirimkan bantuan logistik senilai dua miliar berupa kasur lipat, kipas angin, matras, perlengkapan balita, paket sandang, paket kebersihan keluarga, dan makanan siap saji.
Dikatakan Isnawa, tim tanggap BPBD DKI juga akan memberikan trauma healing kepada anak-anak, perbaikan infrastruktur, dan layanan medis.
“Yang pasti ada tim trauma healing dari BPBD. Ada tim medis dari unsur Dinkes. Ada bantuan penanganan korban dan perbaikan infrastruktur serta dukungan dapur umum,” pungkas Isnawa.
Sebelumnya, musibah gempa Cianjur ini telah ditetapkan status tanggap darurat gempa. Hal ini tecermin dalam Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur selama 30 hari dimulai tanggal 21 November hingga 20 Desember yang ditandatangani Bupati Cianjur Herman Suherman. (mak/antara)