x

Piala Presiden 2025: Meneguhkan Semangat Fairplay Tak Hanya di dalam Lapangan

waktu baca 2 menit
Senin, 14 Jul 2025 14:08 18 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Piala Presiden 2025 bukan hanya soal persaingan antar klub, tetapi juga panggung nyata untuk menjunjung tinggi prinsip sportivitas dan fairplay di tengah kehadiran tim lokal dan internasional di Bandung.

Turnamen ini dirancang dengan prinsip kejujuran dan kesetaraan kompetisi sebagai landasan utama.

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, menekankan komitmen ini. “Piala Presiden 2025 kembali digelar dengan komitmen menjaga sportivitas, fair play, dan kebersihan dunia sepak bola nasional,” ujar pria yang akrab disapa Ara itu.

Pernyataan itu mempertegas bahwa penyelenggara menaruh perhatian serius pada etika permainan, terutama saat menghadirkan Oxford United dan Port FC untuk pertama kali dalam sejarah turnamen.

Untuk mewujudkan fairplay, panitia melibatkan tim wasit profesional dari mancanegara, dilengkapi asisten wasit VAR yang bertugas sejak babak grup. Diharapkan, teknologi ini meminimalisir kontroversi keputusan di lapangan, menegakkan aturan dengan adil.

Tak hanya di lapangan, aspek fairplay juga diterapkan dalam tata kelola turnamen. Panitia bekerja sama dengan auditor independen, PricewaterhouseCoopers (PwC), untuk memastikan transparansi pendanaan. Semua sponsor swasta diperiksa secara ketat agar tidak merusak tatanan kompetisi .

Salah satu bentuk penerapan fairplay ini terlihat dari kebijakan harga tiket yang seragam, yaitu Rp 50.000 untuk semua zona selama fase grup. Kebijakan itu dirancang agar suporter dari berbagai latar belakang ekonomi tetap dapat menyaksikan pertandingan tanpa halangan .

Dalam pelaksanaannya, fairplay juga diwujudkan lewat pendekatan persahabatan antar klub. Misalnya, semua tim wajib mengikuti acara community engagement di Bandung—diskusi olahraga, pelatihan teknik, dan kegiatan sosial—sebagai syarat partisipasi.

Penerapan nilai etik ini berimbas pada pengakuan positif dari penonton.

Bahkan suporter dengan sejarah rivalitas tinggi antara Aremania dan Bobotoh bisa saling menghormati selama turnamen berlangsung. Suporter Persib Bandung, sebagai tuan rumah persilakan Aremania ke Bandung dukung Arema di Piala Presiden 2025.

Meski terkesan sederhana, gestur itu merefleksikan karya besar dari implementasi fairplay. Koordinator Presidium Aremania, Ali Rifki berterima kasih kepada Bobotoh-Viking atas sambutan mereka selama di Bandung.

“Alhamdulillah, Aremania bisa bersilaturahmi dengan saudara Bobotoh-Viking. Kami Aremania siap menjamu Bobotoh-Viking di Malang saat kompetisi nanti,” kata Ali.

Piala Presiden 2025 membuktikan bahwa kompetisi yang adil dan menghormati lawan bukan sekadar jargon. Ini adalah fondasi agar sepak bola Indonesia makin dihargai secara nasional dan internasional.

Dengan semangat fairplay yang konsisten, turnamen ini bukan hanya menyajikan hiburan, tetapi juga membentuk budaya sepak bola yang lebih terstruktur dan bermartabat.

 

 

Post Views19 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x