x

Pengamat: Sudewo Harus Mengundurkan Diri dari Jabatan Bupati Pati

waktu baca 2 menit
Kamis, 14 Agu 2025 18:40 14 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas, menilai sangat wajar masyarakat Pati marah kepada Bupati Pati Sudewo dengan melancarkan aksi besar-besaran untuk menggulingkan dirinya dari jabatannya saat ini.

Apalagi kata Fernando, Sudewo sebagai Bupati Pati seperti umpama “kacang lupa kulitnya” setelah menaikan pajak 250 persen lalu menantang rakyat yang tak sepakat dengan kebijakannya.

“Tidak sedikit pemimpin saat ini baik ditingkat daerah maupun pusat lupa diri seperti perumpamaan “seperti kacang lupa kulitnya”. Sepertinya Sudewo mencerminkan seperti itu, seolah lupa diri dalam memimpin Kabupaten Pati yang baru dipimpin beberapa bulan,” kata Fernando kepada TODAYNEWS, Kamis (14/8/2025).

“Kebijakan menaikkan PBB sebesar 250% tentu membebani masyarakat Kabupaten Pati sehingga mendapatkan protes,” tambahnya.

Menurutnya, seorang kepala daerah dalam membuat suatu kebijakan harus berpihak kepada rakyat dan tidak mengikuti birahinya.

“Seharusnya ketika ingin membuat kebijakan jangan hanya berdasarkan selera dan keinginannya saja tetapi harus dipertimbangkan mengenai dampaknya kepada masyarakat,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sudewo kata dia, semestinya sadar kala kebijakannya langsung mendapatkan respons penolakan oleh masyarakat dan segera memperbaiki atau menarik kebijakan tersebut.

“”Sudewo seharusnya sadar bahwa jabatannya sebagai Bupati Pati dari rakyat. Sehingga ketika ada aspirasi dan keberatan rakyat harus didengarkan dan dipertimbangkan bukan ditantang seolah sebagai musuh,” pungkasnya.

Untuk itu, kata Fernando, sebaiknya Sudewo segera mengundurkan diri dari jabatannya sebelum diturunkan secara paksa oleh rakyat Pati yang telah mendapatkan persetujuan dari DPRD untuk membentuk panitia khusus (Pansus) pemakzulan Sudewo.

“Sudewo harus legowo mengundurkan diri dari posisinya sebagai Bupati Pati karena kalau sampai perlawanan masyarakat terus berlanjut membuat situasi di Kabupaten Pati akan tidak kondusif dan bisa berdampak pada situasi nasional,” pungkasnya.

Seperti diketahui, gelombang protes massa ini dipicu atas kebijakan Sudewo yang sempat menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.

Bahkan, ia sebelumnya menantang warga yang tidak setuju untuk melakukan demo besar-besaran.

Meski telah meminta maaf dan membatalkan kenaikan PBB, massa tetap melanjutkan aksi protes dan mendesak pencopotan Sudewo dari jabatannya sebagai Bupati Pati.

Bupati Sudewo sendiri baru dilantik pada 18 Juli 2025. Namun, belum genap sebulan memimpin, ia sudah menghadapi tekanan yang cukup besar, termasuk desakan untuk mundur dari jabatannya.

Aksi demo di Pati sempat terjadi kericuhan dengan Sudewo yang dilempar botol minum saat mencoba melakukan audiensi dengan pendemo.

Dalam kesempatan terpisah, Sudewo menolak untuk mundur dari jabatan Bupati yang diembannya sejak 20 Februari 2025 itu.

Post Views15 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

1 day ago
1 day ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x