Caption: Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty. Foto: Dok Bawaslu RI TODAYNEWS.ID – Pendidikan Pengawas Partisipatif direncanakan dimulai pada 7 Juli 2025 yang akan berlangsung di 13 daerah di Indonesia.
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty meminta fasilitator pendidikan harus mempunya kompetensi yang mempuni. Dia menilai, peran fasilitator sangat berat.
“Tidak semua orang yang pintar menjadi narasumber punya kemampuan menjadi fasilitator,” kata Lolly mengutip dari laman resmi Bawaslu RI, Minggu (22/6/2025).
Lolly mengatakan, fasilitator harus memastikan seluruh proses, bukannya hanya soal substansi saja. “Fasilitator tidak hanya memberi pengetahuan satu arah,” jelas Lolly.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas itu mengatakan tugas utama fasilitator memastikan cara pandang peserta bukan sebagai objek dari pelatihan akan tetapi sebagai subjek.
“Cara pandang fasilitator tidak tepat kalau menggurui, menceramahi. Fasilitator melampaui itu,” kata Lolly.
“Fasilitator memastikan peserta mengikuti pelatihan, setelah itu punya keinginan untuk berfungsi secara maksimal, bergerak sekuat-kuatnya. Itu tanggung jawab fasilitator,” tambah Lolly.
Lolly mengatakan modul pendidikan pengawas partisipatif kali ini menekankan penguatan substansi dengan bahasa yang mudah dipahami.
“Pengawasan partisipatif terbaik itu ketika sudah masif di dalam maka dia akan beregerak massif keluar,” kata Lolly.
Menurut dia, seringkali kegagalan pelatihan atau pendidikan hanya karena metode penyampaiannya tidak tepat.
“Kalau kita hanya menginginkan di luar bergerak maju, tapi kitanya tidak maju-maju maka kita tidak akan kemana-mana,” pungkas Lolly.