x

Pemkot Surabaya Kaji Pembatasan Aktivitas Malam untuk Anak, Fokus Tekan Kenakalan Remaja

waktu baca 2 menit
Jumat, 20 Jun 2025 19:46 81 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Upaya mencegah meningkatnya kasus kenakalan remaja di Kota Surabaya terus dilakukan. Salah satunya, Pemerintah Kota (Pemkot) tengah mempertimbangkan kebijakan pembatasan jam keluar malam bagi anak-anak.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, rencana kebijakan ini sedang dalam proses pengkajian dan nantinya akan melibatkan peran keluarga serta pengurus lingkungan. Para orang tua diminta untuk aktif memantau anak-anak mereka, khususnya saat berada di luar rumah pada malam hari.

“Kalau anak belum pulang sampai pukul 21.00 WIB, orang tua wajib tahu keberadaannya. Jika sudah pukul 22.00 WIB belum juga pulang, orang tua sebaiknya segera menghubungi pengurus RW, agar bisa diteruskan ke layanan darurat 112,” ujar Eri, Kamis (19/6/2025).

Ia menambahkan, banyak kenakalan remaja seperti tawuran dan konsumsi miras berakar dari minimnya perhatian keluarga. Eri menyebut, faktor seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, hingga renggangnya hubungan anak dan orang tua menjadi pemicu utama.

“Sebagian besar permasalahan itu muncul karena keluarga kehilangan kontrol. Makanya, kita ingin menekankan kembali pentingnya peran rumah sebagai benteng pertama perlindungan anak,” tuturnya.

Sebagai bentuk pencegahan, Pemkot juga akan menggiatkan patroli keliling dan menyiapkan regulasi berbentuk surat edaran. Kebijakan serupa pernah diterapkan pada 2022 dan terbukti mampu menekan angka kenakalan remaja di Surabaya.

“Dalam empat tahun terakhir, lemahnya pengawasan telah membuat kasus seperti pencurian motor dan aksi remaja bermasalah kembali muncul. Maka kita perlu membangkitkan kembali semangat ronda malam dan gotong royong khas warga Surabaya,” lanjutnya.

Eri menegaskan, bila ditemukan anak berkeliaran tanpa tujuan jelas pada malam hari, petugas akan mengamankannya untuk ditelusuri keberadaan orang tuanya.

“Langkah ini bukan untuk menghukum anak, tetapi sebagai bentuk kepedulian. Kita ingin tahu kenapa anak-anak itu dibiarkan keluar malam tanpa pengawasan,” ucapnya.

Sebagai solusi pembinaan, Pemkot Surabaya juga menghadirkan Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) sebagai wadah pengembangan potensi anak-anak.

“Kalau ada anak yang suka berkelahi, jangan langsung dimarahi. Bisa diarahkan ke cabang olahraga tinju. Di RIAS Wonorejo, kami punya pelatih tinju yang dulu juga dibina dari program ini dan sekarang jadi atlet. Itulah pola pembinaan yang kami lakukan,” pungkas Eri.

Post Views82 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

2 days ago
2 days ago
2 days ago
2 days ago

LAINNYA
x