x

Pemkot Semarang Mulai Siapkan Ekowisata Mangrove di Tambaklorok

waktu baca 2 menit
Senin, 14 Jul 2025 20:21 17 Yunita

TODAYNEWS.ID – Pemerintah Kota Semarang terus berupaya mengembangkan potensi pariwisata berbasis lingkungan. Salah satu langkah yang tengah disiapkan yakni menjadikan wilayah Tambakrejo Kelurahan Tanjung Mas Kota Semarang sebagai lokasi ekowisata mangrove.

“Saya melihat potensi penanaman mangrove di sini bisa dikembangkan lagi menjadi destinasi ekowisata mangrove,” kata Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng usai melakukan tinjauan ke Tambakrejo pada Minggu (13/7/2025).

Menurutnya, pengembangan objek wisata ini dilandasi oleh dua pertimbangan. Pertama, potensi peningkatan perekonomian masyarakat pesisir, dan yang kedua sebagai langkah proaktif dalam melestarikan ekosistem pesisir pantai, terutama dari ancaman abrasi pantai yang semakin nyata.

“Ekowisata mangrove ini bisa menjadi daya tarik baru sehingga tidak hanya menjaga lingkungan yang berkelanjutan, melainkan pengunjung bisa menikmati spot-spot menarik dan mengungkit perekonomian masyarakat,” tuturnya.

Keseriusan Agustina dalam mewujudkan pengembangan ekowisata mangrove di Tambakrejo ini dibuktikan dengan meminta berbagai instansi seperti kelurahan, kecamatan, hingga perangkat daerah terkait untuk segera menyusun masterplan lokasi wisata tersebut dengan tetap memperhatikan analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan agar peruntukan ruang yang dihasilkan dapat efisien dan optimal.

“Setelah semua siap dan lengkap, pada tahun 2026 Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang akan mendukung dalam bentuk penganggaran kali pertama, selebihnya wisata mangrove akan dikelola oleh masyarakat,” jelasnya.

Disinggung soal konsep pengembangan wisata yang sedang direncanakannya, Agustina menyampaikan mengedapankan konsep rembugan, menekankan untuk mengedepankan kebersamaan dalam pengambilan keputusan.

“Saya tidak bisa memutuskan (konsepnya), justru lebih bagus kalau membangun bersama, melibatkan dan memberdayakan masyarakat itu sendiri. Jadi masyarakat maunya apa, opportunity-nya apa saja sehingga mereka merasa ikut terlibat dan semua diselesaikan oleh stakeholder yang ada di sini,” ujarnya.

Wali kota mengaku telah ada asosiasi lain yang memiliki program yang sejalan dengan Pemkot Semarang dalam hal pelestarian lingkungan hidup, khususnya di pesisir pantai. Menurutnya kolaborasi menjadi hal penting agar perkembangan wisata mangrove ini terus berkelanjutan.

“Rotary Club dan Keuskupan Agung Semarang juga punya program yang sama. Ini juga harus seiring, selaras, jadi tidak sendiri-sendiri,” terangnya.

Pengembangan objek ekowisata mangrove di Tambakrejo ini menjadi contoh pemanfaatan potensi alam yang dapat berjalan selaras dengan upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, keberhasilan ini dapat mendatangkan dampak positif berupa kemajuan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan pesisir khususnya di Kota Semarang.

Post Views18 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x