TODAYNEWS.ID – Sebuah terobosan baru dilakukan Pemerintah Kota Semarang. Dengan menggandeng Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) dengan beberapa dinas, Pemkot Semarang berencana akan membuat sekolah bonsai bagi anak-anak yang mempunyai hobi memelihara bonsai sampai memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Kita akan support penuh PPBI , nanti kita akan inisiasi sekolah bonsai kolaborasi Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan, Disbudpar dan PPBI untuk membuat sebuah akademi bonsai di Kota Semarang,” kata Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, Senin (7/7/2025).
Menurutnya, ini adalah upaya berkelanjutan, dengan pembiayaan penuh dari pemerintah Kota Semarang untuk anak-anak yang menyukai bonsai.
Menurut Agustina, Pemkot Semarang mendukung bonsai menjadi komoditas unggulan dari Kota Semarang. Karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi pada pasar lokal maupun internasional.
Saat ini juga sedang berlangsung Semarang Bonsai Festival 2025, di Perumahan Graha Padma, Kota Semarang, yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) hingga Selasa (8/7/2025).
Berbagai jenis bonsai dihadirkan dalam pameran seperti bonsai beringin, asam jawa, sancang, serut dan santigi. Tanaman kerdil khas Jepang ini memiliki harga yang cukup fantastis, yakni mencapai 500 juta rupiah.
“Wah ini luar biasa, bagus banget, ini bisa menjadi salah satu masa depan. Karena ada pendapatannya. Dan jadi komoditi, menjadi hal strategis yang bisa dipikirkan,” tuturnya.
Melihat antusiasme peserta, Agustina juga memastikan jika Pemerintah Kota Semarang mendukung pameran ini. Namun, ia menegaskan perihal penyelenggaraan tetap berada naungan PPBI.
“Jadi penyelenggaranya adalah PPBI. Mereka yang expert, dan yang tahu sehingga ada nilai yang khusus dari sebuah pameran. Pemkot Support saja,” jelasnya.
Pihaknya juga menyarankan agar pelaksanaan pameran dilakukan lebih lama, agar menjadi daya tarik wisatawan.
“Kalau pameran jangan sebentar, pameran harus lama. Kenapa? Karena ini akan menjadi sebuah destinasi wisata. Saya tadi menawarkan kalau depan gedung balai kota di selasarnya itu bagaimana caranya menjadi rumah pamer,” ucapnya.
Tidak ada komentar