x

Pelajar Pelaku Tawuran di Kota Surabaya Dibina ke KANRI

waktu baca 2 menit
Minggu, 18 Mei 2025 19:28 67 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Menyikapi insiden tawuran pelajar yang terjadi di kawasan Semolowaru Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Selasa (13/5) Pemerintah Kota Surabaya mengambil tindakan tegas.

Para pelajar yang terlibat akan menjalani pembinaan karakter secara intensif di Kampung Anak Negeri (KANRI).

Langkah ini diambil sebagai bentuk keseriusan Pemkot dalam membenahi perilaku remaja dan membangun kembali nilai kedisiplinan serta tanggung jawab sosial di kalangan pelajar.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa pendidikan karakter tidak bisa diserahkan hanya kepada sekolah. Peran keluarga juga harus berjalan beriringan.

“Pembentukan karakter anak-anak kita tidak bisa dilepas dari peran orang tua. Untuk itu, kami akan mempertemukan pihak sekolah dengan keluarga siswa agar duduk bersama menyelesaikan akar permasalahan,” ujar Eri, Minggu (17/5).

Ia menjelaskan, Dinas Pendidikan telah bergerak cepat dalam menangani kasus ini. Bila ditemukan siswa yang membutuhkan perhatian khusus, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan DP5A untuk penanganan lebih lanjut.

“KANRI menjadi tempat strategis untuk membentuk kembali mental, kedisiplinan, dan keterampilan anak-anak. Di sana, mereka akan menjalani pelatihan menyeluruh,” tambahnya.

KANRI dikenal sebagai pusat pembinaan anak yang dilengkapi dengan program pelatihan karakter, mulai dari kegiatan sosial, keterampilan hidup, hingga edukasi kebangsaan dan keagamaan. Para pelajar juga akan dibekali kemampuan wirausaha sebagai bekal ke depan.

“Kami ingin anak-anak ini tumbuh menjadi generasi yang tangguh, tetapi Pemkot tidak bisa bekerja sendiri. Peran orang tua tetap menjadi fondasi utama dalam membentuk masa depan mereka,” tegas Eri.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menambahkan bahwa pihaknya tengah membangun sinergi kuat antara sekolah dan keluarga. Ia menekankan pentingnya komunikasi terbuka antar pihak agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kalau pelajar yang terlibat berasal dari sekolah dan jenjang yang sama, kami akan mempertemukan kedua sekolah untuk berkoordinasi dan membangun pemahaman bersama,” ujar Yusuf.

Ia juga mengungkapkan bahwa KANRI akan diperkuat dengan kurikulum pembinaan karakter yang lebih mendalam. Fokusnya bukan hanya pada pendidikan formal, tetapi juga pada nilai kepemimpinan, nasionalisme, dan religiusitas.

“Setelah karakter mereka terbentuk dan menunjukkan perubahan positif, anak-anak ini nantinya bisa kembali ke keluarga dan lingkungan sekolah dengan bekal yang lebih baik,” tutup Yusuf.

Post Views68 Total Count
LAINNYA
x