x

PBSI Luncurkan Program Pelatwil untuk Perkuat Pembinaan Atlet Daerah

waktu baca 3 menit
Kamis, 6 Nov 2025 12:02 1 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) resmi meluncurkan program Pelatnas Wilayah (Pelatwil) sebagai langkah strategis desentralisasi pembinaan atlet bulutangkis nasional.

Program ini diharapkan mampu menjaring talenta muda dari berbagai penjuru Indonesia sekaligus menjadi penghubung antara pembinaan daerah dan Pelatnas utama di Cipayung, Jakarta.

Peluncuran Pelatwil ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PP PBSI dan Pengurus Provinsi PBSI Sumatera Utara serta Jawa Timur.

Kegiatan berlangsung di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Senin (3/11/2025). Kedua provinsi itu resmi ditunjuk sebagai pelaksana Pelatwil Barat dan Pelatwil Tengah.

Penandatanganan diwakili oleh Sekretaris Jenderal PBSI Ricky Soebagdja, didampingi Wasekjen Wino Suwarno, Wakil Bendahara Umum Eddy Prayitno, Kabid Pembinaan dan Prestasi Daerah Umar Djaidi, dan Ketua Tim Kajian Pelatwil Slamet Soedarsono.

Menurut Slamet Soedarsono, Pelatwil merupakan amanat Musyawarah Nasional PBSI yang bertujuan memperkuat ekosistem pembinaan. Program ini memberikan kesempatan luas bagi atlet daerah untuk berkembang tanpa harus pindah ke Pulau Jawa.

“Kami ingin memastikan pembinaan atlet muda berjalan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Melalui Pelatwil, PBSI menghadirkan standar pelatihan nasional langsung ke daerah,” ujar Slamet.

Ia menjelaskan, Pelatwil akan dibiayai sepenuhnya oleh PP PBSI, sementara fasilitas sarana dan prasarana akan didukung oleh Pengprov PBSI Sumatera Utara dan Jawa Timur.

Sistem pelatihan dan pelatihannya akan disesuaikan dengan standar nasional agar hasil pembinaan selaras dengan program Pelatnas Cipayung.

Pelatwil Sumatera Utara membawahi pembinaan atlet dari wilayah Sumatera, sedangkan Pelatwil Jawa Timur mencakup wilayah tengah seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, dan NTT. Pemilihan wilayah ini didasarkan pada potensi besar daerah tersebut dalam melahirkan atlet berbakat.

Slamet menuturkan, dua provinsi tersebut dipilih karena memiliki kesiapan sarana, SDM, dan rekam jejak prestasi yang kuat.

“Sumatera Utara unggul dalam infrastruktur pasca-PON 2024, sementara Jawa Timur sukses mengelola Pelatprov yang melahirkan banyak juara nasional,” jelasnya.

Pelatwil Jawa Timur sebelumnya menjadi percontohan melalui program pembinaan yang sukses menjuarai berbagai turnamen, seperti Piala Kapolri, Piala Raja Yogyakarta, dan Sirkuit Nasional.

Atas dasar itu, Jawa Timur dipercaya memperluas tanggung jawabnya membina wilayah Indonesia tengah.

Program Pelatwil dirancang menyerupai sistem Pelatnas. Nantinya, akan ada proses promosi dan degradasi setiap tahun, dengan pemantauan hasil latihan setiap tiga bulan. Pelatih akan direkomendasikan oleh PBSI Pusat dari kategori pelatih nasional.

“Untuk kategori umur yang direkrut adalah U-15, dan seleksi wilayah akan digelar dalam waktu dekat. Setelah terpilih, atlet akan dideprogram untuk mengikuti Sirkuit Nasional dengan biaya dari pusat,” kata Slamet.

Menurutnya, Pelatwil bukan hanya wadah pembinaan, tapi juga pusat talent scouting bagi pemain potensial. Atlet yang berprestasi akan dipromosikan ke Pelatnas PBSI Cipayung untuk mendapatkan pembinaan lanjutan.

“Program Pelatwil ini menjadi bagian penting dari roadmap pembinaan jangka panjang PBSI dengan fokus membangun fondasi kuat sejak dini,” tutup Slamet.

 

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

22 minutes ago
2 hours ago
17 hours ago
17 hours ago

LAINNYA
x
x