x

PBSI Bidik Capaian Optimal di Kumamoto Masters dan Australia Open 2025

waktu baca 3 menit
Selasa, 11 Nov 2025 18:12 1 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menargetkan hasil maksimal di dua turnamen BWF World Tour Super 500. Dua ajang tersebut adalah Kumamoto Masters 2025 pada 11–16 November di Jepang dan Australia Open 2025 pada 18–23 November di Sydney.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Eng Hian, menilai dua turnamen itu menjadi momentum penting bagi atlet pelatnas. Ia menyebut para pemain memiliki kesempatan untuk mengumpulkan poin BWF sekaligus mengasah konsistensi performa.

PBSI menurunkan kombinasi pemain muda dan senior agar proses regenerasi berjalan efektif. Strategi ini juga bertujuan memberikan jam terbang lebih bagi atlet muda yang sedang menunjukkan peningkatan performa.

“Dua turnamen ini tentunya mempunyai dua target yang berbeda. Untuk Kumamoto Masters saya menginginkan Alwi, Ubed, dan Dhinda bisa memperlihatkan performa terbaiknya dan mengalahkan pemain unggulan,” ujar Eng Hian.

“Sementara untuk Grego dan Apri/Fadia saya berharap mereka bisa comeback dengan permainan terbaik seperti sebelumnya. Intinya saya ingin melihat kesiapan mereka menghadapi tekanan dan mempertahankan performa di level super 500,” lanjutnya.

Eng Hian berharap seluruh pemain tampil habis-habisan di lapangan. Ia menegaskan pentingnya mengumpulkan poin sebanyak mungkin demi memperkuat posisi di ranking dunia.

Selain Kumamoto Masters, PBSI juga menyiapkan target besar untuk Australia Open. Eng Hian menegaskan Indonesia membidik gelar juara, terutama dari sektor tunggal putra dan ganda putra.

Menurutnya, performa para pemain saat ini semakin solid dan menunjukkan konsistensi di berbagai turnamen internasional. Kondisi ini membuka peluang besar untuk merebut gelar di Sydney.

“Saya berharap Fajar/Fikri bisa menjadi juara di Australia Open ini setelah tiga kali beruntun menjadi runner up di Korea Open, Denmark Open, French Open, dan di turnamen terakhir terhenti di babak quarter final Hylo Open,” papar Eng Hian.

Ia menilai hasil di Australia Open sangat penting bagi Fajar/Rian untuk mengamankan tiket ke World Tour Final pada Desember mendatang. Mereka semula dijadwalkan tampil di Kumamoto Masters, namun terkendala urusan administrasi.

“Tadinya kami juga mendaftarkan Fajar/Fikri ke Kumamoto Masters tetapi karena terkendala proses pembuatan visa Jepang yang memakan waktu lama, maka untuk program pemberangkatan pemain kami sesuaikan,” tambahnya.

Sementara itu, Kabid Hubungan Luar Negeri PBSI, Bambang Roedyanto, menjelaskan proses pengurusan visa ke Jepang menjadi tantangan tersendiri. Para pemain dan tim pendukung diwajibkan menggunakan visa khusus jenis entertainer.

“Awalnya kita harus mendapatkan Certificate of Eligibility (COE) dari pemerintah Jepang yang memakan waktu 2-3 minggu. Setelah mendapat approval COE barulah kita bisa mengajukan visa entertainer yang setidaknya membutuhkan waktu 2 minggu lagi,” jelas Rudy.

Karena proses panjang tersebut, sejumlah pemain yang tampil di Hylo Open tidak dapat berpartisipasi di Kumamoto Masters. PBSI pun menyesuaikan program keikutsertaan agar persiapan tetap optimal menuju Australia Open.

 

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

7 hours ago
9 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x