KPK Periksa 8 Saksi Baru Terkait Korupsi Kuota Haji 2024
Ilustrasi KPK. Foto: Dok KPK TODAYNEWS.ID — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi kuota haji 2024. Hari ini, delapan orang dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
“Pemeriksaan terhadap saksi dugaan tindak pidana korupsi terkait kuota haji untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023-2024,” ujar juru bicara KPK, Budi Prasetyo, Kamis (4/9/2025). Pemeriksaan berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Berikut ini detail 8 orang yang dipanggil sebagai saksi hari ini:
1. Zainal Abidin selaku Komisaris Independen PT Sucofindo
2. Rizky Fisa Abadi selaku Kasubdit Perizinan, Akreditasi, dan Bina Penyelenggaraan Haji Khusus, Direktorat Bina Umrah dan Haji khusus periode Oktober 2022-November 2023
3. Muhammad Al Fatih selaku Sekretaris Eksekutif Kesthuri
4. Juahir selaku Divisi Visa Kesthuri
5. Firda Alhamdi selaku karyawan swasta yaoni pegawai PT. Raudah Eksati Utama
6. Syarif Hamzah Asyathry selaku wiraswasta sekaligus pengurus GP Ansor
7. Syam Resfiadi selaku wiraswasta atau ketua Sapuhi
8. M Agus Syafi selaku Kasubdit Perizinan, Akreditasi, dan Bina Penyelenggaraan Haji Khusus Periode Tahun 2023-2024
Kasus ini bermula dari tambahan kuota 20 ribu jamaah haji yang diperoleh Presiden ke-7 Joko Widodo setelah bertemu pemerintah Arab Saudi. Namun, setengah dari kuota itu justru dialihkan ke haji khusus.
Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur, menegaskan ada ratusan travel yang terlibat dalam distribusi kuota tambahan. “Kan tadi, travel itu tidak cuma satu, puluhan, bahkan kalau tidak salah lebih dari 100 gitu ya. Banyak lah,” ujarnya.
KPK menilai pengalihan tersebut melanggar Undang-Undang Haji. Sebab, kuota haji khusus seharusnya hanya delapan persen dari total kuota nasional.
Penyidik juga menemukan adanya indikasi kerugian negara yang mencapai Rp 1 triliun. Angka itu berasal dari ketidaksesuaian aturan dalam pembagian kuota tambahan.
Dengan terus memanggil saksi-saksi baru, KPK berharap bisa menelusuri lebih jauh siapa saja pihak yang paling bertanggung jawab. Penetapan tersangka diperkirakan akan segera diumumkan.
11 Total CountPos terkait
Berita Favorit
