KPK Panggil Deputi Gubernur BI Filianingsih, Telusuri Dugaan Korupsi Dana CSR
Caption Foto: Ketua KPK, Setyo Budiyanto. (Sumber: tangkapan layar youtube KPK)TODAYNEWS.ID — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta. Pemeriksaan itu terkait dugaan korupsi dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) milik BI.
“Panggilan sudah dikirim, semoga sudah diterima dan siap hadir,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto, Rabu (18/6/2025). Ia menyebut pemeriksaan dijadwalkan berlangsung pada Kamis (19/6).
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menjelaskan semua pihak yang mengetahui proses penyaluran dana akan diperiksa. Ia menegaskan pemanggilan ini sesuai prosedur penyidikan.
“Semua yang mengetahui proses itu pasti akan dimintai keterangan penyidik,” ujar Fitroh. Pemeriksaan dilakukan demi mengungkap peran masing-masing pihak.
Dalam perkara ini, KPK menduga dana CSR Bank Indonesia mengalir ke yayasan tak resmi. Dana itu kemudian ditransfer kembali ke rekening pribadi pelaku dan keluarganya.
“Ketika uang masuk ke rekening yayasan, lalu ditransfer balik ke rekening pribadi dan orang-orang terdekat,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu. Ia menyampaikan hal ini saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan.
Menurut Asep, penyaluran dana CSR BI wajib melalui yayasan. Namun, tersangka justru membuat yayasan sebagai alat untuk menampung dana.
“Jadi membuat yayasan, kemudian melalui yayasan itulah uang dialirkan,” jelas Asep. Dana itu seharusnya digunakan untuk keperluan sosial.
CSR BI diduga dialokasikan untuk pengadaan ambulans hingga beasiswa. Namun dalam praktiknya, dana tersebut diselewengkan oleh pelaku.
Asep menyebut dugaan keterlibatan oknum di Komisi XI DPR turut ditelusuri. Nama “S” dan “HG” disebut terkait dengan yayasan penerima dana.
“Ini juga diberikan kepada Komisi XI, di mana Saudara S ada di situ, ini masih termasuk juga Saudara HG,” ungkap Asep. Ia menambahkan, penelusuran dilakukan menyeluruh.
KPK belum mengumumkan tersangka dalam kasus ini. Namun, sejumlah penggeledahan telah dilakukan di berbagai lokasi yang berkaitan.
36 Total Count
Pos terkait
Berita Favorit
