TODAYNEWS.ID — Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, menjanjikan hadiah rumah subsidi bagi UMKM dan suporter terbaik.
Ia menegaskan bahwa hadiah ini diprioritaskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Program tersebut menjadi bagian dari upaya mendorong kepemilikan rumah bagi masyarakat kecil.
“UMKM terbaik, suporter terbaik, saya siapkan nanti lima rumah subsidi gratis,” ucap Maruarar, Jumat (4/7/2025).
Piala Presiden 2025 tetap menjadi ajang pramusim tahunan yang dinanti publik sepak bola nasional. Namun, edisi kali ini hadir lebih bergengsi dengan partisipasi dua klub asing.
Oxford United dari Inggris dan Port FC dari Thailand akan bersaing dengan empat tim lokal. Klub lokal yang turut serta yaitu Liga Indonesia All Star, Arema FC, Persib Bandung, dan Dewa United.
Meski bertaraf internasional, turnamen ini dikemas sebagai pesta rakyat. Harga tiket pembuka di Stadion Utama Gelora Bung Karno hanya dipatok Rp50.000.
Panitia tak hanya menyuguhkan tontonan berkualitas bagi publik. Mereka juga memberikan kejutan sosial berupa hadiah rumah subsidi kepada masyarakat partisipatif.
“Diutamakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, apakah itu penonton, apakah itu UMKM supaya makin banyak masyarakat bisa merasakan kebijakan Presiden Prabowo,” ujar Maruarar.
Ia menambahkan, “Kita akan dorong supaya makin banyak rakyat Indonesia yang punya rumah.”
Selain hadiah sosial, panitia juga menyediakan total hadiah besar untuk tim peserta. Juara pertama akan mengantongi Rp5,5 miliar, disusul Rp3 miliar untuk runner-up.
Tim peringkat tiga akan mendapatkan Rp2 miliar, sementara posisi keempat menerima Rp1 miliar. Namun, kejutan hadiah juga berlaku bagi tim peringkat lima dan enam.
“Saya putuskan. Juara 5 dapat 200 juta dan juara 6 dapat 100 juta sebagai hiburan,” kata Maruarar pada konferensi pers di SCTV Tower, Senayan. Ia ingin seluruh peserta merasa dihargai atas partisipasinya.
Turnamen ini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga bentuk nyata kepedulian sosial. Maruarar memastikan semangat gotong royong dan inklusi menjadi roh utama penyelenggaraan.
Tidak ada komentar