TODAYNEWS.ID — Kasus dugaan pemerkosaan oleh dokter residen di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terus bergulir. Polisi mengungkap fakta baru yang memperberat jerat hukum bagi pelaku.
Tersangka diketahui bernama Priguna Anugerah Pratama (31), seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi dari Universitas Padjadjaran. Ia kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jawa Barat.
Aksi bejat Priguna terbongkar setelah viralnya unggahan di media sosial dari akun @ppdsgram. Unggahan itu menyebut pelaku telah melecehkan keluarga pasien di rumah sakit.
Setelah ditelusuri, polisi menemukan bahwa pelaku telah melakukan tindakan serupa kepada dua korban lainnya. Kedua korban tersebut merupakan pasien berusia 21 dan 31 tahun.
Pemerkosaan terhadap korban terjadi di lantai 7 gedung MCHC RSHS Bandung. Lokasi itu diketahui sebagai ruangan yang belum difungsikan secara resmi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan, menjelaskan pelaku dijerat Pasal 64 KUHP. “Jadi ancaman hukumannya lebih berat 5 tahun dibanding sebelumnya,” ucap Surawan.
Korban terakhir berinisial FH melaporkan kejadian pada 18 Maret 2025. Saat itu ia merasa tubuhnya sakit dan curiga telah menjadi korban kekerasan seksual.
Modus pelaku adalah berpura-pura melakukan pengambilan darah dari korban. Ia kemudian memasukkan obat bius ke dalam cairan infus sehingga korban tak sadarkan diri.
“Korban baru sadar menjelang dini hari dan merasa sakit pada bagian genital,” ungkap polisi dalam konferensi pers. Hasil visum menunjukkan adanya sisa sperma di tubuh korban.
Polisi menyatakan pelaku menusuk korban hingga 15 kali di lengan kiri dan kanan. Setelah korban tidak sadarkan diri, pelaku melakukan aksi pemerkosaan di ruangan tersebut.
Pelaku kini terancam hukuman penjara maksimal 17 tahun karena perbuatannya yang berulang. Polisi juga masih melanjutkan pemeriksaan terhadap korban dan saksi lain untuk memperkuat bukti.
Penyelidikan terus berkembang, dan polisi menyebut akan memanggil pihak rumah sakit dan kampus. Evaluasi terhadap pengawasan dokter PPDS disebut penting untuk mencegah kejadian serupa.
94 Total Count