Jafar/Felisha Gugur di Babak 16 Besar, Ganda Campuran Indonesia Habis di Japan Open 2025
TODAYNEWS.ID — Pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, harus mengakhiri perjalanan mereka di Japan Open 2025. Mereka kandas di babak 16 besar usai kalah dari wakil Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.
Bertanding di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Kamis (17/7/2025), Jafar/Felisha menyerah dalam tiga gim dengan skor 21-17, 16-21, dan 12-21. Mereka sempat tampil menjanjikan di awal pertandingan.
Setelah tertinggal di awal gim pertama, Jafar/Felisha menyamakan skor 7-7. Mereka kemudian merebut empat poin beruntun untuk memimpin 11-7 saat interval.
Keunggulan itu sukses dijaga hingga akhir gim pertama. Pasangan Indonesia menutup set pembuka dengan kemenangan 21-17.
Namun, pada gim kedua, Chen/Toh tampil lebih agresif dan mulai mengubah pola permainan. Setelah unggul tipis 11-10 saat interval, pasangan Malaysia menjauh dengan empat poin beruntun.
Jafar/Felisha kesulitan keluar dari tekanan dan kehilangan gim kedua dengan skor 16-21. Pertandingan pun berlanjut ke rubber game yang menentukan.
Di gim ketiga, pasangan Indonesia banyak melakukan kesalahan sendiri. Sebaliknya, Chen/Toh tampil solid dan merebut poin secara beruntun.
Jafar/Felisha tertinggal jauh 4-11 saat interval. Setelah itu, gap semakin melebar akibat kesalahan pengembalian dari pasangan Indonesia.
Mereka akhirnya kalah 12-21 setelah pukulan Felisha gagal menyeberangi net. Kekalahan ini membuat Indonesia tak lagi memiliki wakil di sektor ganda campuran pada Japan Open 2025.
“Di gim kedua lawan mengubah pola lalu bola kami tertebak semua jadi tidak bisa keluar dari tekanan,” ujar Felisha. Ia juga menyebut dominasi Toh Ee Wei di depan net jadi pembeda permainan.
Jafar mengakui kualitas bola awal dari pasangan Malaysia sangat sulit ditahan. “Bola pertama, kedua dan ketiga dari servis mereka sangat bagus. Sangat susah dinetralisir,” ungkapnya.
Dengan hasil ini, seluruh pasangan ganda campuran Indonesia tersingkir dari turnamen. Evaluasi menyeluruh menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih sebelum menghadapi agenda internasional berikutnya.
106 Total CountPos terkait
Berita Favorit
Tidak ada komentar