x

Ingatkan Mentan soal Ketahanan Pangan, DPR: Bukan Soal Berapa Banyak Beras yang Dipanen

waktu baca 2 menit
Kamis, 16 Okt 2025 12:39 35 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan, meminta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman agar tak terlalu fokus pada terget swasembada pangan yang diyakininya akan tercapai dalam 2-3 bulan ke depan atau di akhir tahun 2025.

Menurutnya yang terpenting bukanlah seberapa banyak target beras yang berhasil dipanen, tetapi bagaimana fondasi ekosistem pertanian dapat menopang ketahanan pangan.

“Bagi kami, persoalan utama pertanian nasional bukan hanya berapa banyak beras yang dipanen,” kata Daniel, dikutip, Kamis (16/10/2025).

“Tetapi seberapa kuat fondasi ekosistem pertanian kita untuk menopang ketahanan pangan secara berkelanjutan,” tambahnya.

Meski begitu, Daniel mengapresiasi kenaikan produksi beras nasional yang mencapai 33 juta ton pada tahun ini.

Namun, pihaknya juga mengingatkan masih banyak petani yang menghadapi beban biaya produksi tinggi akibat harga pupuk, benih unggul, dan solar subsidi yang tidak merata.

“Jadi biaya produksi yang tidak efisiensi penting untuk diatasi karena bila tidak akan menggerus daya saing produksi petani kita,” ungkap Politisi Fraksi PKB ini.

Lebih lanjut, kata Daniel, terkait target swasembada pangan tidak akan tercapai apabila kondisi cuaca tidak mendukung seperti terjadinya curah hujan ekstrem dan pola musim yang tidak menentu.

Untuk itu, kata Daniel, hal ini perlu menjadi menjadi perhatian pemerintah. Karena menurutnya, perubahan iklim menjadi ancaman nyata bagi stabilitas produksi pangan.

“Target swasembada tidak akan tercapai tanpa adaptasi iklim di sektor pertanian. Misalnya, pembangunan embung, irigasi presisi, serta varietas benih tahan kekeringan dan banjir,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa target swasembada pangan akan tercapai dalam waktu dekat dan Indonesia tak akan lagi mengimpor beras.

“Alhamdulillah hari ini mudah-mudahan tidak ada arah melintang. 2 bulan ke depan kurang lebih 3 bulan. Insya Allah Indonesia tidak impor lagi. Tapi mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrim,” ujar Amran, pada Kamis (9/10) lalu.

Amran optimis target tersebut bisa dicapai seiring dengan capaian produksi berdasarkan data BPS yang mencatat, produksi beras nasional hingga November 2025 mencapai 33,1 juta ton, dan diperkirakan meningkat menjadi 34 juta ton di akhir tahun. Angka tersebut naik 4 juta ton dibanding tahun sebelumnya.

“Ini menarik, produksi kita oleh FAO diprediksi kenaikannya adalah nomor 2 terbesar dunia setelah Brasil. Ini FAO,” imbuh Amran.

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

5 hours ago
8 hours ago
8 hours ago
13 hours ago

LAINNYA
x
x