TODAYNEWS.ID — Pebulu tangkis Indonesia menutup turnamen Hylo Open 2025 dengan hasil yang membanggakan. Dari tiga wakil di final, satu berhasil merebut gelar juara dan dua lainnya finis di posisi runner-up.
Jonatan Christie menjadi bintang utama setelah menjuarai sektor tunggal putra. Ia menaklukkan wakil Denmark, Magnus Johannesen, dua gim langsung 21-14, 21-14 dalam laga berdurasi 45 menit.
Di awal gim pertama, Jonatan sempat tertinggal 0-4. Namun, pebulu tangkis 28 tahun itu segera bangkit dan berbalik unggul 5-4 sebelum menutup gim dengan kemenangan 21-14.
Pada gim kedua, Jonatan tampil sangat dominan. Ia tidak memberi ruang bagi Johannesen untuk mengembangkan permainan hingga menuntaskan laga dengan keunggulan nyaman.
Kemenangan ini menambah koleksi gelar Jonatan sepanjang 2025. Sebelumnya, ia juga berjaya di Suwon Victor Korea Open dan Victor Denmark Open.
Dengan hasil tersebut, Jonatan semakin menegaskan statusnya sebagai tunggal putra elite dunia. Ia kini menempati peringkat kelima dunia dan menunjukkan performa konsisten di tur Eropa.
Sementara itu, di sektor tunggal putri, Putri Kusuma Wardani harus puas menjadi runner-up. Ia dikalahkan wakil Denmark, Mia Blichfeldt, dalam duel tiga gim 11-21, 21-7, 12-21.
Pertandingan di Saarlandhalle, Saarbrücken, itu berlangsung selama 59 menit. Putri sempat tampil luar biasa di gim kedua dengan kemenangan telak 21-7, namun gagal menjaga momentum di gim penentuan.
“Pasti kecewa dengan hasil ini, tapi saya tetap bersyukur bisa naik podium di Hylo Open karena dua turnamen sebelumnya hasilnya kurang baik,” ujar Putri KW. Meski gagal juara, hasil ini menjadi capaian terbaiknya tahun ini.
Putri sebelumnya hanya mampu mencapai semifinal di Thailand Masters, Swiss Open, BWF World Championships, dan Korea Open. Hasil runner-up di Jerman ini menambah motivasinya untuk tampil lebih stabil.
Nasib serupa dialami pasangan ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi. Mereka harus mengakui keunggulan pasangan Taiwan, Chiu Hsiang Chieh/Wang Chi Lin, dengan skor 19-21, 18-21.
Pertandingan berlangsung ketat terutama di gim pertama, namun pasangan Indonesia gagal menahan tekanan di poin-poin akhir. Di gim kedua, Sabar/Reza sempat unggul 8-5 tetapi kehilangan momentum hingga akhirnya menyerah.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi lawan bermain sangat agresif terutama di drive dan serangan. Kami harus akui mereka lebih unggul,” kata Sabar seusai laga. Meski gagal meraih gelar, performa mereka tetap solid di tur Eropa.