TODAYNEWS — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,45% ke level 6.654,52 pada pembukaan sesi I perdagangan Jumat (14/2/2025). Setelah tiga hari berturut-turut berada di zona merah, IHSG akhirnya mampu bangkit di penghujung pekan.
Nilai transaksi di awal perdagangan mencapai Rp484,52 miliar dengan volume saham yang berpindah tangan sebanyak 526,68 juta lembar dalam 31.228 transaksi. Sebanyak 201 saham mengalami kenaikan, 84 saham melemah, dan 208 saham stagnan.
Meski IHSG sempat melemah sepanjang pekan, ada peluang untuk ditutup di zona hijau sebelum libur akhir pekan. Sentimen perdagangan hari ini berasal dari rilis kinerja emiten serta perkembangan data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Kebijakan tarif perdagangan yang diwacanakan oleh Donald Trump menjadi perhatian utama investor. Pemberlakuan tarif baru berpotensi meningkatkan ketidakpastian global, melemahkan ekonomi dunia, serta menekan pasar keuangan Indonesia.
Rencana Trump dapat memicu arus keluar dana asing secara besar-besaran dari Indonesia. Investor berpotensi menarik modalnya dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, dan mengalihkan ke AS akibat daya tarik investasi yang lebih kuat di sana.
Selain itu, data ekonomi AS menunjukkan jumlah klaim tunjangan pengangguran menurun dalam sepekan terakhir. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal turun sebesar 7.000 menjadi 213.000 pada pekan yang berakhir 8 Februari.
Para ekonom sebelumnya memperkirakan klaim pengangguran berada di angka 215.000. Tren penurunan ini menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang tetap stabil di awal Februari.
Rendahnya angka PHK membantu menjaga ekspansi ekonomi AS tetap stabil. The Federal Reserve (The Fed) pun memilih menahan suku bunga acuan dalam kisaran 4,25%-4,50% pada pertemuan bulan lalu.
The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin sejak September tahun lalu sebagai bagian dari siklus pelonggaran kebijakan moneternya. Namun, suku bunga tetap tinggi setelah mengalami kenaikan 5,25% pada 2022 dan 2023 guna mengendalikan inflasi.
Meskipun PHK rendah, kesempatan kerja bagi tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan tidak sebanyak tahun sebelumnya. Banyak perusahaan masih bersikap hati-hati dalam melakukan ekspansi dan perekrutan tenaga kerja baru.
Data ketenagakerjaan AS menunjukkan bahwa gaji non-pertanian meningkat sebanyak 143.000 pada Januari. Sementara itu, tingkat pengangguran tetap stabil di angka 4,0%.
Jumlah warga yang menerima tunjangan pengangguran berkelanjutan turun sebesar 36.000 menjadi 1,85 juta pada pekan yang berakhir 1 Februari. Laporan ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat meskipun ekonomi global masih menghadapi berbagai tantangan.