TODAYNEWS.ID – Upaya pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali kembali dilanjutkan pada Jumat pagi (4/7), memasuki hari kedua sejak kapal naas itu karam.
Tim SAR gabungan melibatkan berbagai unsur, termasuk alutsista milik TNI Angkatan Laut.
Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, menjelaskan bahwa pencarian dibagi dalam tiga Satuan Reaksi Unit (SRU): laut, darat, dan udara.
SRU laut melibatkan unsur TNI AL dan Basarnas, sementara SRU darat dibantu personel TNI AD, kepolisian, serta masyarakat. SRU udara diperkuat dengan armada helikopter dan pesawat pemantau.
“Kami menggerakkan potensi lokal, seperti nelayan, Babinsa, Babinpotmar, hingga Babinkamtibmas dalam mendukung operasi di darat,” kata Ribut dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Area pencarian difokuskan dari titik tenggelamnya kapal di sekitar Pantai Ketapang hingga ke perairan arah selatan, serta wilayah pesisir Gilimanuk di Bali.
Untuk memperluas jangkauan pencarian, TNI AL mengerahkan dua kapal perangnya, yakni KRI Teluk Ende dan KRI Tongkol.
Selain itu, satu unit pesawat CN 235-220, helikopter milik Basarnas, serta helikopter dari Baharkam Polri turut diterjunkan.
Bahkan, satu helikopter swasta dari Bali Air juga ikut bergabung dalam pencarian dari sisi Gilimanuk.
“Mudah-mudahan dengan kekuatan ini, korban yang belum ditemukan bisa segera kami evakuasi,” harap Ribut.
Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) dengan total 65 penumpang. Hingga kini, 29 orang berhasil diselamatkan, enam ditemukan meninggal dunia, dan 31 lainnya masih dinyatakan hilang.
Tidak ada komentar