x

Gus Yahya Tanggapi Desakan Pengunduran Diri dan Tegaskan Sikap soal Palestina–Israel

waktu baca 3 menit
Senin, 24 Nov 2025 12:00 9 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Salah satu keputusan dalam rapat harian Syuriyah PBNU di Jakarta pada Kamis (20/11/2025) adalah permintaan agar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengundurkan diri.

Dorongan ini muncul setelah kehadiran akademisi yang disebut berafiliasi dengan zionisme, Peter Berkowitz, dalam program Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama.

Menanggapi hal tersebut, Gus Yahya menegaskan rekam jejaknya terkait isu Palestina–Israel sudah diketahui publik sejak lama. Ia menyebut warga NU yang memilihnya dalam Muktamar 2021 memahami rekam jejak itu.

“Saya itu tahun 2018 sudah pernah pergi ke Israel,” kata Gus Yahya dikutip dari NU Online, Senin (24/11/2025). Ia menjelaskan dirinya bertemu Presiden Israel Netanyahu dan berbagai elemen lain dalam sejumlah forum.

Menurut Gus Yahya, para pemilihnya dalam Muktamar 2021 tetap memberikan mandat meskipun mereka mengetahui dirinya pernah berkunjung ke Israel. Ia menilai tudingan yang berkembang saat ini bukanlah hal baru.

Gus Yahya menegaskan kunjungannya ke Israel saat itu dilakukan untuk menyampaikan dukungan terhadap perjuangan Palestina. Ia menekankan sikap itu disampaikan langsung bahkan di hadapan Netanyahu.

“Bahwa saya datang ke sini (Israel) demi Palestina,” ujarnya. Ia menegaskan tidak akan mengubah posisi tersebut dalam kondisi apa pun.

Terkait desakan pemakzulan, Gus Yahya mengaku tidak ingin berspekulasi atau menanggapi rumor. Ia menyebut isu liar dan fitnah sudah beredar cukup lama, termasuk tuduhan dirinya menerima uang dalam jumlah besar.

Ia menolak merespons tudingan tanpa dasar yang tidak jelas sumbernya. Menurutnya, setiap persoalan harus dikembalikan kepada mekanisme organisasi yang berlaku.

Gus Yahya menyampaikan bahwa para alim ulama sepakat agar penyelesaian polemik berpedoman pada AD/ART. Ia menilai perbedaan harus diselesaikan tanpa memperbesar konflik internal.

“Segala sesuatu yang menjadi masalah dalam organisasi dikembalikan kepada AD-ART,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa ganjalan-ganjalan harus diselesaikan bersama.

Pertemuan para kiai itu dihadiri sekitar 60 ulama, baik secara langsung maupun virtual. Kondisi usia dan jarak menjadi alasan sebagian mengikuti pertemuan secara daring.

Gus Yahya menyebut pertemuan yang lebih besar akan segera digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Pertemuan itu akan melibatkan para kiai sepuh untuk memberikan pandangan atas perkembangan terbaru.

“Para kiai yang hadir bersepakat untuk menggelar pertemuan dalam waktu dekat,” ujarnya. Ia menegaskan lokasi sudah disepakati dan menunggu pelaksanaan.

Gus Yahya mengatakan pertemuan ini merupakan inisiatif Tanfidziyah PBNU untuk meminta masukan para ulama. Ia menilai arahan para kiai sangat penting di tengah situasi organisasi saat ini.

“Pertemuan ini adalah inisiatif Tanfidziyah PBNU,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa pihaknya ingin mendapatkan nasihat dan arahan dari para kiai.

Gus Yahya menegaskan seluruh kiai yang hadir merupakan satu komunitas yang tidak memiliki pihak-pihak yang saling berseberangan. Ia menyebut pertemuan digelar untuk mendengar saran dan nasihat dari para sesepuh.

“Komunitas kiai ini semuanya adalah komunitas yang tunggal,” tegasnya. Ia menyatakan tujuan silaturahim tersebut adalah mendengarkan pandangan para kiai sepuh.

 

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

22 minutes ago
15 hours ago
15 hours ago
20 hours ago

LAINNYA
x
x