x

Fajar/Fikri Jadi Runner-up Denmark Open 2025 setelah Pertarungan Sengit

waktu baca 2 menit
Senin, 20 Okt 2025 06:00 9 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, harus puas menjadi runner-up Denmark Open 2025. Mereka kalah tipis dari pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, dalam laga final yang berlangsung sengit.

Bertanding di Arena Fyn, Odense, Minggu (19/10/2025), laga berjalan ketat sejak awal. Kejar-kejaran poin terjadi hingga kedudukan sempat sama kuat 6-6 di gim pertama.

Fajar/Fikri sempat unggul 10-6, namun kehilangan ritme dan tertinggal 10-11 di interval. Selepas jeda, Hoki/Kobayashi tampil lebih konsisten dan menutup gim pertama dengan kemenangan 21-18.

Pada gim kedua, pasangan Jepang langsung tancap gas dengan keunggulan 6-1. Fajar/Fikri kembali tertinggal 8-11 di interval dan berusaha mengubah pola permainan.

Selepas turun minum, Fajar/Fikri tampil lebih tenang dan menyamakan kedudukan 14-14. Mereka kemudian membalikkan keadaan dan merebut gim kedua 21-15 untuk memaksa laga berlanjut ke rubber game.

Di gim penentuan, pasangan Indonesia sempat unggul cepat 5-1. Namun, Hoki/Kobayashi perlahan mengejar dan menutup interval dengan skor 11-9.

Pertandingan berlangsung sangat ketat setelah jeda. Kedua pasangan saling bergantian mencetak poin hingga kedudukan imbang 19-19 di akhir laga.

Hoki/Kobayashi kemudian tampil lebih tenang dalam dua reli terakhir. Pasangan Jepang memastikan kemenangan 21-19 di gim ketiga dan merebut gelar juara Denmark Open 2025.

Usai pertandingan, Fajar Alfian mengaku tidak puas dengan performanya. “Pertandingan berjalan ramai, tapi kami tidak puas karena banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu,” katanya.

Meski kecewa, Fajar tetap bersyukur atas hasil yang diraih. “Kami tetap bersyukur dan akan jadikan pelajaran buat ke depannya,” ujarnya.

Fajar juga menilai lawan tampil lebih solid sejak awal laga. “Hari ini pasangan Jepang bermain lebih cepat dan lebih safe, terutama di game pertama. Ke depan kami akan perbaiki fokus kami,” ucapnya.

Muhammad Shohibul Fikri menambahkan bahwa tekanan dari lawan membuat mereka kehilangan kendali permainan. “Game pertama kami tertinggal terus karena mereka main bagus banget, terutama Yugo Kobayashi yang bikin pengambilan bola kita telat,” ujarnya.

Fikri mengakui bahwa mereka sempat keluar dari tekanan, namun gagal memanfaatkan peluang. “Sebenarnya kita sudah bisa keluar dari tekanan, tapi di beberapa bola mudah malah melakukan kesalahan sendiri,” pungkasnya.

Post Views10 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

12 hours ago
24 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x