x

Erick Thohir Tegaskan Pencarian Pelatih Baru Timnas Indonesia Tak Boleh Tergesa-gesa

waktu baca 3 menit
Jumat, 24 Okt 2025 19:26 2 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan proses mencari pelatih baru Tim Nasional Indonesia harus dilakukan dengan hati-hati. Ia menilai keputusan strategis ini tak bisa diambil secara terburu-buru karena menyangkut masa depan sepak bola nasional.

“Mencari pelatih timnas itu tidak mudah dan tidak bisa buru-buru. Ada banyak faktor yang harus kami pertimbangkan. Saya tidak mau langkah ini justru kontraproduktif,” ujar Erick Thohir saat jumpa pers di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Erick menilai, keputusan memilih pelatih bukan hanya soal nama besar atau reputasi internasional. Ia ingin pelatih baru nanti benar-benar selaras dengan arah pembangunan jangka panjang sepak bola Indonesia.

Ia juga menekankan pentingnya kesabaran publik dalam menunggu hasil kerja federasi. Menurutnya, proses seleksi yang matang akan lebih bermanfaat dibanding langkah tergesa yang berisiko keliru.

Erick menyebut dirinya terbuka terhadap berbagai masukan dan informasi dari publik. Namun, ia mengingatkan agar masyarakat tidak ikut menyebarkan rumor yang tidak berdasar.

“Saya terbuka, sangat terbuka terhadap informasi. Tapi jangan beropini atau membuat spekulasi. Misalnya soal Luis van Gaal—itu hoaks. Akhirnya jadi tidak sehat,” tegasnya.

Ia menuturkan, koordinasi internal sudah dilakukan bersama Sekjen PSSI, Soemardji, serta Badan Tim Nasional (BTN) dan Direktur Teknik (Technical Director) Alexander Zwiers. Proses rekrutmen pelatih akan dilakukan melalui mekanisme sistematis oleh BTN dan tim teknis.

“BTN dan Direktur Teknik akan melakukan pencarian dan menyusun daftar calon. Setelah itu, mereka akan melaporkan hasilnya kepada saya, dan kemudian kita bahas bersama Exco untuk memutuskan,” jelas Erick.

Menurutnya, pengalaman bersama dua pelatih terakhir, Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert, menjadi bahan evaluasi berharga. Keduanya memberikan pelajaran penting bagi arah kepelatihan timnas ke depan.

“Kekurangan dan kelebihan STY dan PK kita jadikan evaluasi. Keduanya sudah menjadi bagian dari masa lalu yang kita pelajari agar ke depan makin baik,” katanya.

Erick menambahkan, PSSI kini telah memiliki blueprint pengembangan sepak bola nasional yang berjenjang. Sistem tersebut mencakup pembinaan dari tim U-20, U-23, hingga tim senior agar kesinambungan pemain tetap terjaga.

“Tidak mudah mencari pelatih yang cocok dengan strata kepelatihan nasional yang sudah kita rancang. Kita ingin pelatih yang bisa membina dari U-20, U-23 hingga senior,” tuturnya.

Ia juga menilai dukungan federasi selama kepemimpinan Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert sudah maksimal. Namun, dinamika hasil di lapangan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia sepak bola.

“Sepak bola itu ada naik-turunnya. Ada hasil yang memuaskan, ada juga yang tidak favorable. Tapi saya sendiri sudah bersikap gentleman, meminta maaf kepada Presiden Prabowo dan masyarakat setelah kegagalan di babak kualifikasi,” ujar Erick.

Erick memastikan PSSI akan bekerja dengan penuh tanggung jawab dalam menentukan pelatih baru timnas. Ia berharap proses ini menghasilkan sosok yang mampu membawa Indonesia menuju level permainan yang lebih tinggi.

 

Post Views2 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

23 hours ago
24 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x